HIPMI Menilai Nilai Tukar Rupiah Sudah Masuk Lampu Kuning

    1437
    0
    Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO - Puspa Perwitasari

    DETIKEPRI.COM, EKONOMI – Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar mendapat sorotan dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), hal ini terkait merosotnya nilai tukar Rupiah dan belum terlihat ada peningkatan yang signifikan.

    Jika kondisi ini terus melaju hingga 2019 maka indonesia akan mengalami krisis ekonomi yang berat dan lebih parah dari pada 1997 lalu, krisis ekonomi pada 1997 mengakibatkan demo besar-besar dan melengserkan penguasa orde lama menjadi masa reformasi.

    Namun melihat kondisi saat ini tidak ada terlihat pergerakan apapun walau sudah mencapai pada titik yang menghawatirkan.

    BACA JUGA :  BREAKING NEWS : MenPanRB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia Dirumah Sakit

    Ketua BPP HIPMI (Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Anggawira menyatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar saat ini bahaya dan dapat memicu terjadinya krisis moneter lagi.

    “Kita tidak boleh menganggap enteng pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini yang menembus Rp 14.725 hampir mendekati Rp 15.000. Nanti jika pihak swasta yang meminjam anggaran negara dan pas jatuh tempo tak mampu bayar karena beratnya kurs. Ini sangat beresiko,” kata Anggawira Jumat (31/8/2018).

    BACA JUGA :  PT Ganesha Bangun Riau Sarana, Diduga kuat Pekerjakan Anak Dibawah Umur

    Anggawira menyebut pelemahan rupiah ini pun nantinya akan berimbas pada masyarakat. Menurutnya, kekhawatiran masyarakat akan naiknya harga-harga bahan pokok tersebut dipicu oleh depresiasinya nilai tukar rupiah.

    “Ya, saya khawatir. Namun, saya lebih mengkhawatirkan masyarakat kita karena harga-harga bahan pokok yang melambung tinggi ini dipicu oleh nilai tukar rupiah yang melemah,” sambungnya.

    Anggawira mengatakan pemerintah dengan tim ekonominya harus bisa menahan laju depresiasi rupiah sehingga persoalan tersebut segera terselesaikan.

    “Ya, pemerintah harus benar-benar berpikir ekstra untuk mengatasi persoalan ini, saya lihat ini kan sepertinya kita tak ada daya. Seharusnya, pemerintah dan tim ekonominya memikirkan solusi agar bisa menahan laju depresiasi nilai tukar rupiah,” tutupnya. dilansir dari laman BISNIS

    Pada Jumat kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah dibandingkan perdagangan sebelumnya di mana US$1 ditransaksikan pada Rp 14.725 di pasar spot. Sementara itu, harga jual dolar AS di salah satu bank nasional pun telah menembus di atas Rp 14.900 per dolar AS.

    BACA JUGA :  Semarakkan HUT Bhayangkara Ke-74, Polsek Bintan Timur Adakan Lomba Cerdas Cermat untuk Pelajar Wilayah Perbatasan