Data Pemenang Pilkada Serentak 2018 Berubah, Diduga Website KPU Diretas

    1757
    0
    Website KPU RI diduga dimasuki oleh orang yang tak bertanggung jawab alias diretas | Foto : Putra Piasaulu - https://www.detikepri.com

    DETIKEPRI.COM, SAMARINDA – Perubahan yang tak wajar terjadi di website KPU pusat pada pilkada serentak, kemungkinan besar terjadi peretas dalam sistem website tersebut, jumlah data awal menunjukan pemenang kemenangan salah satu calon, namun perubahan terjadi secara tidak wajar dan memenangkan calon yang lainnya pada Sabtu (30/6). Akibatnya data real time hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim berubah.

    Kaltim Post (Jawa Pos Group) sempat melihat laman daring infopemilukpu.go.id. Namun, yang tersaji dalam real time Pilgub Kaltim dimenangkan oleh pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Rusmadi – Safaruddin.

    Yakni unggul dengan suara 398.706 (30,43 persen). Kemudian pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi menempati urutan kedua dengan suara 330.456 (25,22 persen). Lalu disusul Syaharie Jaang – Awang Ferdian Hidayat dengan 295.747 suara (22.62 persen) dan Andi Sofyan Hasdam-Rizal Effendi 283.956 (21,72 persen).

    BACA JUGA :  Hati-Hati Tahun 2017, Vaksin MR dan Rubella Menelan Korban, Dua Anak Meninggal, 9 Dirawat

    Padahal, sebelum diretas, data real time memenangkan pasangan Isran – Hadi. Dengan perolehan suara 406.552 (31,28 persen). Di peringkat kedua ada pasangan Rusmadi-Safaruddin 318.303 (24,49 persen). Disusul Jaang-Ferdian 292.186 suara (22,48 persen) dan Sofyan-Rizal 282.750 suara (21,75 persen).

    Namun, tak berapa lama pada siang kemarin, website KPU tersebut tidak bisa diakses. Tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita, halaman daring kembali bisa diakses. Tapi sayang, KPU mencantumkan pengumuman. “Untuk meningkatkan kualitas pelayanan informasi, hasil pilkada untuk sementara layanan ini kami tidak aktifkan,” demikian pesan yang tertulis.

    Dikonfirmasi soal website KPU yang diretas, Komisioner KPU Kaltim Ida Farida memilih tak ambil pusing. Sebab, pihaknya memiliki back-up data yang real. Sehingga tak begitu berpengaruh terhadap real time yang disajikan KPU RI tersebut.

    BACA JUGA :  Aunur Rafiq Melejit Ini Hasil Input Data Sementara KPUD Karimun

    Namun yang jadi masalah, warga kini kesulitan mengetahui data real tim pilkada tersebut. “Kami tetap menggunakan hasil rekapitulasi pungutan suara resmi,” ujarnya.

    Pantauan Kaltim Post di Kantor KPU Kaltim di Samarinda kemarin terlihat pengamanan dari aparat kepolisian meningkat. Sejumlah kendaraan milik Brimob Polda Kaltim diturunkan. Bahkan kendaraan taktis juga tampak standby di halaman Kantor KPU Kaltim di Jalan Basuki Rahmat tersebut.

    Sementara pos penjagaan di luar Gedung KPU Kaltim dijaga ketat petugas kepolisian. Begitu pula di bagian ruang tunggu. Setidaknya ada puluhan petugas bersenjata laras panjang lengkap dengan seragamnya berjaga di bagian luar maupun dalam kantor.

    Ida menyebut, saat ini belum ada aktivitas berarti di Kantor KPU Kaltim. Sebab, proses rekapitulasi surat suara setelah pencoblosan masih berlangsung di tingkat kecamatan. “Sudah dimulai sejak 28 Juni dan berakhir 4 Juli,” ujarnya.

    BACA JUGA :  Trailer Bermuatan Plat Besi Tabrak Pengendara Motor di Tanjakan Southlink

    Pada 4 Juli, lanjut dia, hasil rekapitulasi dari seluruh kecamatan akan diserahkan ke KPU kabupaten/kota. “Rekapitulasi tingkat kabupaten/kota akan dilanjutkan sampai 7 Juli,” ungkapnya.

    Ida menambahkan, setelah dari kabupaten/kota baru diserahkan ke KPU Kaltim. Sampai akhirnya diumumkan pada 9 Juli mendatang. “Sekarang kami hanya menunggu. Intinya proses rekapitulasi sedang berjalan,” katanya.

    Ketua KPU Arief Budiman membenarkan website KPU RI telah diretas oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Kabar tersebut dia dapat setelah pihaknya mendapat laporan masyarakat yang melihat laman daring infopemilukpu.go.id mengalami perubahan data real time yang signifikan.

    “Jadi, masyarakat penting untuk terlibat pada proses pemilu. Bukan hanya kampanye dan saat pemilihan. Tapi terlibatnya hingga proses perhitungan. Masyarakat bisa memantaunya lewat infopemilukpu.go.id, cuma memang terjadi buka-tutup pada situs ini,” ujar Arief Budiman.