Usus Buntu Berbahaya, Ketahui Gejala hingga Penyebabnya

    2033
    0
    Penyakit usus buntu ditandai dengan nyeri dan sakit pada perut bagian kanan | Photo : ilustrasi

    DETIKEPRI.COM, KESEHATAN – Gejala usus buntu sulit untuk diketahui dan dirasakan, saat pasien mengetahui kalau dirinya memiliki usus buntu setelah usus buntu membesar atau menekan bagian organ tubuh yang menimbulkan rasa sakit.

    Terkadang baru dapat diketahui bahwa penyakit yang dirasakan pada bagian perut sebelah kanan, setelah kondisi usus buntu benar-benar pada titik berbahaya.

    Lantas bagaimana cara mengetahui secara dini penyakit usus buntu tersebut, sebelum terjadi rasa sakit atau nyeri yang berlebihan pada bagian perut sebelah kanan tersebut.

    Dilansir dari doktersehat Radang usus buntu atau apendisitis adalah peradangan usus buntu, sebuah organ yang merupakan tabung sepanjang 1,5 cm membentang dari usus besar. Tidak ada yang benar-benar yakin apa fungsi apendiks. Satu hal yang diketahui bahwa kita bisa hidup tanpa apendiks.

    Apakah Apendisitis Bebahaya?

    Radang usus buntu atau appendictis adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan operasi yang cepat untuk mengangkat apendiks.

    BACA JUGA :  Dapat Laporan dari Warga Anggota DPRD Kepri Suigwan Sidak Proyek Gorong-Gorong

    Tanpa diobati, usus buntu yang meradang akhirnya akan meledak, atau dalam bahasa medis disebut perforasi, sehingga mengeluarkan isinya ke dalam rongga perut. Hal ini dapat menyebabkan peritonitis, peradangan serius dari rongga lapisan perut (peritoneum) yang bisa berakibat fatal kecuali jika ditangani dengan cepat dengan antibiotik yang kuat.

    Terkadang radang usus buntu berisi nanah abses yang dapat menuju keluar usus buntu yang meradang dan jika abses pecah akan membentuk jaringan parut.

    Jaringan parut dan abses inilah membuat apendiks menjadi bengkak dan tersumbat. Maka, meskipun apendiks belum perforasi, semua kasus apendisitis diperlakukan darurat, yang membutuhkan pembedahan sebagai bentuk penanganannya.

    Di Amerika Serikat, 1 dari 15 orang mengalami usus buntu. Meskipun bisa menyerang pada usia berapa pun, apendisitis jarang terjadi di bawah usia 2 tahun dan paling sering antara usia 10-30 tahun.

    BACA JUGA :  Menakar Langkah Politik Ismeth Abdullah Maju di Pilgub 2020

    Penyebab Apendisitis

    Apa yang menyebabkan radang usus buntu? Apendisitis atau radang usus buntu terjadi ketika usus buntu tersumbat, biasanya berisi tinja, benda asing, atau kanker. Penyumbatan juga dapat terjadi karena infeksi dan membengkak dalam menanggapi infeksi di dalam tubuh.

    Dalam banyak kasus, penyebab apendisitis terkadang tidak diketahui. Ada juga beberapa penyebab untuk satu kasus apendisitis.

    Dokter percaya bahwa obstruksi pada usus buntu dapat menyebabkan radang usus buntu. Obstruksi dapat bersifat parsial atau lengkap. Obstruksi lengkap adalah penyebab untuk operasi darurat.

    Obstruksi sering diakibatkan oleh akumulasi atau penumpukan feses. Ini juga bisa menjadi hasil dari folikel limfoid membesar, cacing, trauma, dan tumor.

    Ketika ada penghambatan di usus buntu, bakteri dapat berkembang biak di dalam organ. Ini mengarah pada pembentukan nanah. Tekanan yang meningkat bisa menyakitkan. Ini juga bisa menghambat pembuluh darah lokal. Kurangnya aliran darah ke usus buntu dapat menyebabkan gangren – jaringan tubuh mengalami nekrosis atau mati.

    BACA JUGA :  Lukisan Dinding Berumur 44.000 Tahun, Ternyata Ada di Gua Sulawesi Selatan

    Jika usus buntu pecah, feses dapat mengisi perut. Ini adalah keadaan darurat medis.

    Peritonitis adalah konsekuensi lain dari apendiks yang pecah. Ini adalah peradangan jaringan yang melapisi dinding perut. Organ lain juga bisa menjadi meradang setelah pecah. Organ yang terkena mungkin termasuk sekum, kandung kemih, dan kolon sigmoid.

    Jika usus buntu yang terinfeksi bocor atau pecah berisiko membentuk abses, yang dapat membatasi infeksi ke area berdinding kecil. Namun, abses masih bisa berbahaya.

    Gejala Apendisitis

    Ada beberapa gejala apendisitis klasik yang muncul, meliputi: