Beranda Liputan Khusus Syiar Islam Niat Puasa Rajab Beserta Arti & Tata Caranya, Lengkap dengan Doa Berbuka...

Niat Puasa Rajab Beserta Arti & Tata Caranya, Lengkap dengan Doa Berbuka Puasa

1304
0

DETIKEPRI.COM, SYIAR – Bagi umat Islam, bulan rajab adalah salah satu bulan yang istimewa. Bulan rajab 1443 Hijriah telah ditetapkan jatuh pada 3 Februari 2022. Setiap bulan rajab tiba, para muslim dan muslimah dianjurkan untuk senantiasa meningkatkan amal dan ibadahnya.

Salah satunya yaitu menjalani puasa sunnah rajab. Sebagian umat Islam percaya, mengerjakan puasa rajab akan mendatangkan kemuliaan. Sehingga bacaan niat puasa rajab banyak dicari oleh para muslim dan muslimah.

Hal itu lantaran bulan rajab ini mempunyai begitu banyak keistimewaan yang mampu mendatangkan kebaikan. Melansir dari NU Online, bulan rajab merupakan salah satu bulan haram yang berarti bulan dimuliakan. Selain bulan rajab, setidaknya ada tiga bulan haram lainnya di luar Ramadan. Yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram.

Lantas bagaimana bacaan niat puasa rajab beserta arti dan tata caranya? Melansir dari NU Online, Kamis (3/2), simak ulasan informasinya berikut ini.

Niat Puasa Rajab

Adapun bacaan niat puasa rajab dapat diucapkan saat malam hari adalah sebagai berikut:

NAWAITU SHOUMA GHADIN AN ADA-I SUNNATI ROJABA LILLAHI TAALA

Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Rajab besok hari karena Allah Taala.”

Akan tetapi, umat Islam masih bisa mengucapkan niat puasa rajab keesokan harinya bila benar-benar lupa. Asalkan belum mengonsumsi apapun baik minuman dan makanan yang bisa membatalkan puasa. Berikut bacaan niat puasa rajab yang dapat dilafalkan pagi harinya sebelum waktu zuhur tiba:

NAWAITU SHOUMA HAZAL YAUMI AN ADA-I SUNNATI ROJABA LILLAHI TAALA

Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Taala.”

Tata Cara Puasa Rajab

Setelah mengetahui bacaan niat puasa rajab, ada baiknya memahami tata caranya juga. Sejumlah amalan-amalan bulan Rajab seperti diketahui dapat dikerjakan oleh umat Islam. Salah satunya yaitu menjalani ibadah puasa. Ternyata ada sejumlah pendapat terkait puasa bulan rajab.

Pertanyaan terkait hukum puasa Rajab pernah ditanyakan Utsman bin Hakim kepada Sa’id Ibnu Jubair,

“Utsman bin Hakim al-Anshari berkata, ‘Saya pernah bertanya kepada Sa’id Ibnu Jubair terkait puasa Rajab dan kami pada waktu itu berada di bulan Rajab. Said menjawab, ‘Saya mendengar Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga Beliau SAW selalu berpuasa, dan Beliau tidak puasa (berturut-turut) sampai kami menduga Beliau tidak puasa,” (HR Muslim).

Berdasarkan pendapat Imam An-Nawawi, hukum dari puasa di bulan Rajab yaitu sunnah. Pendapat tersebut juga dilandasi pada hukum puasa itu sendiri. Di mana boleh dilakukan kecuali hari-hari tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Umat Islam dapat memilih banyaknya waktu puasa sunnah rajab ini. Mulai dari puasa sunnah 1 hari, puasa sunnah 7 hari, puasa sunnah 10 hari hingga puasa sunnah 15 hari.