Tragis Pemilik Kedai Kopi “BERANDA” ditemukan Gantung Diri

    2712
    0
    Korban Gantung diri Andi Jufianza (33) ditemukan tewas di jalan DI Panjaitan Km 9 Tanjung pinang. (Photo Aai Detikepri.Com)

    DETIKEPRI.COM-TANJUNGPINANG, Seorang pria diduga pemilik kedai kopi “BERANDA” dijalan DI Panjaitan Km 9 Tanjung Pinang ditemukan tewas gantung diri. Kabar gantung diri pemilik kedai kopi sontak membuat kaget warga komplek Bintan Center Km 9 Tanjungpinang, Selasa (04/09/2019).

    Belum diketahui motif bunuh diri tersebut, warga masih banyak berkumpul dilokasi tempat kejadian perkara, polisi masih mendalami kasus bunuh diri ini.

    Dari informasi yang diperoleh detikepri.com korban berasal dari Karimun yang bernama Andi Jufianza (33) tinggal di Sei Jang Kota Tanjungpinang. Ditempat Kejadian Perkara ditemukan beberapa utas kabel yang didugan digunakan untuk gantung diri.

    BACA JUGA :  Amsakar: Batam dari Kota Industri Bergeser ke Kota Pariwisata

    Polsek Tanjungpinang Timur masih melakukan pendalaman atas perkara bunuh diri tersebut. Dari Tempat Kejadian Perkara tidak terlihat tanda-tanda kekerasan di tubuh korba. Kejadian ini diduga kuat murni bunuh diri, korban diduga menderita sakit.

    Korban meninggalkan Anak dan istrinya, atas kejadian ini keluarga korban merasa terpukul, saat ini keluarga tidak dapat dimintai keterangan karena sock.

    Jika melihat dari tempat kejadian perkara bunuh diri ini telah di rencanakan korban, karena didapati beberapa bukti yang menunjukan korban telah mempersiapkan dirinya untuk melakukan aksi gantung diri tersebut.

    Dari TKP terdapat kabel dan pemberat serta piasu. Korban ditemukan tewas gantung diri sekitar pukul 7.05 wib pagi.

    BACA JUGA :  Gelar Budaya Umbul Donga Usir Covid 19

    Mengapa Seseorang Melakukan Gantung Diri atau Bunuh Diri?

    Gantung diri adalah perbuatan yang menyakiti diri sendiri hingga mengalami kesulitan untuk bernafas, transfusi nafas dari hidung dan mulut tersendat akibat tekan pada leher. Biasanya gantung diri sering menggunakan tali untuk melilit leher dengan tujuan agar tidak terjadinya transfusi udara yang dibutuhkan paru-paru dan jantung.

    Dengan terhentinya transfusi udara tersebut mengakibatkan seseorang mengalami Dispnea atau sesak pada bagian dada. Kondisi yang paling dekat yang menjadi penyebab terjadinya gantung diri adalah depresi, sehingga seseorang terfikir untuk mengakhiri hidup dengan cara mengantung dirinya.

    BACA JUGA :  Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip Kota Batam Masuk 50 Besar ADWI 2022

    Dengan mengetahui faktor resiko dan bagaimana mendukung seseorang yang mengalami depresi dapat mencegah munculnya keinginan bunuh diri. Ada beberapa pertimbangan dalam memahami hubungan antara depresi dan bunuh diri, seperti fakta-fakta, gejala depresi, tanda-tanda perilaku bunuh diri, dukungan dan pencegahan.

    Islam memandang perbuatan gantung diri adalah perbuatan putus asa dan mengakhiri dirinya dengan bunuh diri atau gantung diri, dan perbuatan ini tidak dibenarkan dalam Islam, bahkan Islam mengecam keras perbuatan ini.(Aai)