Bangkitkan Kenderaan Listrik Lokal, PLN, Pertamina dan Inalum di tunjuk Bangun Ekosistem Batrai

    417
    0

    DETIKEPRI.COM, AUTOMOTIVE – Mendorong meningkatnya produksi mobil listrik dan untuk memenuhi hal ini dibutuhkan daya utama untuk penggerak kenderaan listrik tersebut.

    Batrai menjadi komponen utama yang harus di pertimbangkan, terlebih lagi Batrai memiliki komplekasi yang cukup sulit di kembangkan.

    Indonesia memiliki sumber daya pengembangan untuk Batrai, terlebih sumber batrai terdapat di Indonesia dengan jumlah yang sangat banyak.

    Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah menunjuk langsung PLN, Pertamina dan Inalum untuk membangun ekosistem Batrai untuk kenderaan listrik.

    Pemerintah Indonesia terus menggencarkan optimalisasi ekosistem kendaraan listrik mulai dari hulu sampai hilir di dalam negeri.

    Tidak hanya mendorong pabrikan menyajikan mobil dan motor listrik serta menyiapkan regulasi, industri pendukung seperti baterai juga sedang digenjot.

    Dinukil dari Liputan6, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, saat ini pihaknya tengah mengoordinasikan tiga perusahaan milik negara, yaitu PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) dan PT Inalum, yang nantinya akan berkolaborasi memproduksi baterai mobil listrik.

    BACA JUGA :  Zumi Zola Ditahan, Tjahjo Kumolo Langsung Tunjuk Plt Gubernur Jambi

    “Ini contoh inovasi bisnis. Bahwa kita sedang membuat konsorsium antara PLN, Pertamina dan Inalum supaya kita masuk hulu sampai hilir,” kata Menteri Erick Thohir saat menggelar rapat dengan Komisi VI DPR RI, seperti disitat dari Bisnis Liputan6.com, Selasa (1/12/2020).

    Lanjutnya, selain produksi, Erick juga mengatakan akan membentuk pasar baterai mobil listrik di dalam negeri. “Kita tidak mau juga istilahnya market kita, kita tidak jaga,” tegasnya.

    Khusus untuk baterai listrik, Erick akan menugaskan PLN membentuk genset listrik dengan sistem power battery. Jadi, listrik nanti akan diganti listrik, dan tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak.

    BACA JUGA :  Bupati Tulang Bawang Hj. Winarti,SE,MH Hadiri Kegiatan Konsultasi Regional Wilayah Sumatera RPJM 2020-2024

    Komponen tersebut, akan berupa power battery sehingga bisa juga digunakan untuk menyimpan listrik. ” Ini sebuah bisnis model yang baru, yang kita harapkan tentu PLN juga (berpartisipasi),” imbuhnya.

    Kuasai Kendaraan Listrik, Indonesia Dorong Investasi Baterai dalam Negeri

    Dijelaskan Direktur Industri Logam Ditjen ILMATE Kemenperin Budi Susanto, pihaknya terus mendorong investasi di sektor pengembangan baterai kendaraan listrik.

    Investasi ini, merupakan merupakan langkah strategis sehingga dapat membantu mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam sektor industri kendaraan listrik (electric vehicle).

    “Kemampuan penguasaan teknologi baterai dan keuntungan bahwa Indonesia memiliki sumber bahan baku penyusun baterai lithium seperti nikel, cobalt, mangan, alumunium dan ferrum yang cukup melimpah merupakan kunci utama bagi Indonesia untuk menciptakan keunggulan yang kompetitif dibandingkan dengan negara-negara produsen kendaraan listrik lainnya,” papar Budi.

    BACA JUGA :  Gubernur Gesa Penurunan Levelisasi PPKM di Kepri

    Sementara itu, Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, usia baterai listrik bisa mencapai 10-15 tahun.

    Artinya, sepuluh tahun ke depan perlu dipersiapkan fasilitas recycling (daur ulang) untuk memperoleh nilai tambah baru dari material yang ada di dalam baterai seperti lithium, nikel, cobalt, mangan dan copper.

    Selain itu, menurut Taufiek, penguasaan teknologi recycling perlu dipikirkan dari sekarang seperti hydrometalurgi dan juga penggunaan teknologi AI dan robotik termasuk skill baru dalam pemrosesan baterai listrik.

    Baterai listrik terdiri dari sel, modul dan pack yang masing masing diikat kuat oleh perekat yang membutuhkan keahlian produksi khusus mengingat prasyarat safety dan treatment baterai listrik berbeda dengan treatment baterai non-lithium.