Beranda Berita Automotive Uji Tabrak ASEAN NCAP, Nissan Magnite Raih Empat Bintang

Uji Tabrak ASEAN NCAP, Nissan Magnite Raih Empat Bintang

607
0

DETIKEPRI.COM, AUTOMOTIVE – Uji Tabrak adalah rangkaian wajib bagi setiap pabrikan mobil di seluruh dunia, uji tabrak inilah yang mengumpulkan segala informasi dan data saat mobil terjadi kecelakaan atau benturan.

Uji tabrak memang penting dan sebelum di pasarkan uji tabrak harus dilakoni semua pabrikan mobil, seperti yang diselenggarakan ASEAN NCAP.

New Car Assessment Program untuk negara ASEAN (ASEAN NCAP) melaporkan sudah selesai menguji Nissan Magnite. Cukup impresif, SUV termungil Nissan kelahiran India itu berhasil mengantongi rating empat dari lima bintang. Pun bukan itu saja, melansir Autocar India, hasil tes dari Global NCAP akan dirilis beberapa bulan mendatang.

Untuk saat ini, ASEAN NCAP sendiri belum menjabarkan poin-poin penilaian. Baru sebatas melaporkan skor keseluruhan sebanyak empat bintang. Namun, dapat dikatakan bahwa basic trim dari Magnite sudah cukup mumpuni dalam melindungi penumpang.

Sebab pada prinsipnya, ASEAN NCAP akan memilih model dengan kelengkapan keselamatan terendah yang tersedia market ASEAN.

Di balik tubuh Magnite terdapat basis pembangun platform CMF-A+. Berbagi pondasi dengan kembarannya yang akan menyusul, Renault Kiger, dan MPV Renault Triber.

Versi CMF-A+ sendiri merupakan turunan dari arsitektur kembangan Renault-Nissan Common Modular Family – A Segment (CMF-A). Pertama ditemukan membangun Renault Kwid dan Datsun Redi Go.

Perdana dites pada Magnite, capaian empat bintang pada platform CMF-A+ merupakan hasil cemerlang. Pasalnya, basis platform modular segmen A dalam Kwid dan Redi Go justru mencatatkan nilai buruk. Boleh jadi disebabkan paket keselamatan yang minimalis.

Meski begitu, adaptasinya di model lebih mahal dan besar berbuah manis, mungkin akibat dibarengi peningkatan standar. Kita tunggu saja kejelasannya begitu detail pengujian sudah dirilis ASEAN NCAP.

Paket Peranti Keselamatan Nissan Magnite

Saat ini Magnite sudah dipasarkan ke India, Indonesia, dan segera menyusul ke market lain. Kalau kita lihat pasar lokal, perbekalannya tergolong hebat.

Trim termurah saja, Upper, sudah mengadopsi peranti penjaga stabilitas seperti Vehicle Dynamic Control (VDC) agar sikapnya saat menikung terkendali.

Ditemani pula oleh Traction Control System (TCS) guna meminimalisir selip saat berakselerasi. Belum lagi Hill Start Assist sediakan bantuan kala menanjak.

Lain cerita di India, masih ada opsi jauh lebih polosan. Minimalis tanpa sokongan penjaga stabilitas elektronik. Namun tidak sampai benar-benar melupakan keselamatan, memang. Setidaknya dalam spek termurah XE masih ditemukan ragam perlindungan pasif yang tergolong komprehensif.

Contohnya, dua airbag siap mengembang begitu terjadi kecelakan frontal. Menjadi bantalan pelindung dari kerasnya hantaman ke panel di muka.

Penahan momentum gerak penumpang depan pun bukan sebatas sabuk pengaman tiga titik moderat. Tersemat komponen lengkap pretensioner dan load limiter. Umumnya, sistem ini memungkinkan sabuk otomatis menarik tubuh begitu terjadi tabrakan frontal.

Aktif bersama sinyal pengembang kantung udara. Baru setelah itu load limiter berperan meminimalisir cedera di dada dengan mengendurkan tarikannya. Dikombinasi airbag, efektivitas peranti keselamatan pasif sewajarnya meningkat.

Seluruh fitur tadi menjadi basis dari kemampuan Nissan Magnite melindungi penggunanya di India. Pasar Indonesia pun kebagian kemampuan serupa.

Sebagai tambahan, ada pengingat aplikasi seat belt untuk penumpang depan. Di belakang, sabuk pengaman memanfaatkan unit Emergency Locking Retractor (ELR) tiga titik di sisi terluar dan dua titik model fix di tengah.