Dilema Cuaca Extrim, Batam Tak Siap Terima Luapan Air

    527
    0
    Dilema Cuaca Extrim, Batam Tak Siap Terima Luapan Air | Foto : Dok.Istimewa

    DETIKEPRI.COM, BATAM – Cuaca ekstrim saat ini melanda Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), termasuk Kota Batam, yang menjadi kota administratif dan juga wajah terdepan dari Provinsi Kepri.

    Batam adalah kota yang harus siap dalam segala hal, terlebih kemajuan pembangunan dan juga kemajuan kota cukup pesat dibandingkan pusat kota provinsi yang ada di Tanjungpinang.

    Batam menjadi kota terpadat di antara 7 kabupaten/kota yang ada di provinsi Kepri. Oleh sebab itu Batam harus lebih siap dalam menghadapi cuaca extrim.

    Beberapa waktu lalu cuaca extrim melanda wilayah provinsi kepulauan riau, dan Batam termasuk kota yang mengalami banjir akibat cuaca extrim dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.

    Batam diguyur hujan lebih dari 36 jam, dan mengakibatkan beberapa titik terendam air dan memutuskan arus transfortasi di akibatkan banjir.

    Kemacetan pun terjadi, terlebih lagi beberapa kejadian yang memakan korban materi, rumah dan jalan ikut rusak, di Batu Ampar ada sekitar 31 rumah yang jadi korban cuaca extrim.

    BACA JUGA :  Siap Terbebas dari Covid-19, Malah di tunggu Omicron, Kapan Kita Lepas?

    Wilayah Tanjung Uma juga ada beberapa rumah jadi korban dari hempasan tongkang yang lepas dari labuh jangkar dan terombang ambing dibawa arus.

    Akibatnya rumah warga yang berada dipesisir pantai jadi sasaran hempasan keras dari tongkang lepas tersebut, diketahui tidak ada korban jiwa.

    Dibeberapa titik menunjukan luapan air yang cukup tinggi mengakibatkan banjir di beberapa ruas jalan, sehingga sulit para pengendera untuk melalui jalan tersebut.

    Kemacetan pun bersambung, akibat hal ini walikota Batam Muhammad Rudi memberikan jaminan bahwa akan dapat menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di Kota Batam.

    Ini adalah langkah kongkrit yang dilakukan pemerintah untuk masalah banjir yang diakibatkan luapan air dan juga curah hujan dengan intensitas tinggi.

    BACA JUGA :  Bumi Melayu Bergeliat, Pada Bencana Terjadi di Bumi Pertiwi

    Dan memberikan harapan yang cukup baik bagi seluruh masyarakat Kota Batam yang terdampak oleh banjir secara langsung.

    Namun ada hal yang paling penting, yang seharusnya dilakukan sejak awal oleh pemerintah dan stakholder lainnya termasuk dinas terkait.

    Pembangunan kota sangat identik dengan perubahan tata kota, untuk itu setiap pengembang pembangunan dan juga pengembangan pemukiman harus lebih dulu mempertimbangkan dampak lingkungan, bukan asal bangun dan asal jadi perumahan.

    Yang akaibatnya akan dirasakan dengan terjadi hujan serta luapan air yang mengakibatkan banjir disebabkan sumbatan dan tidak lancarnya saluran air serta saluran pembuangan untuk menampung debit air yang besar.

    Menilik dari beberapa perumahan yang dibangun, jelas tidak mempertimbangkan drainase dan juga buangan air yang cukup baik.

    Sehingga air meluap dan mengakibatkan banjir, wajib bagi pemerintah untuk mengingatkan para penguasaha pengembang perumahan dan fasiltas utama kota Batam.

    BACA JUGA :  Pesta Demokrasi Batam dan Kepri 2020, Siapa Yang Perduli Dengan Rakyat Miskin?

    Dengan berkembang pesatnya pemukiman sudah barang tentu mengakibatkan himpitan dan kian sempitnya ruang hijau serta daya serap air.

    Hal ini harus di siasati sehingga tidak terjadi lagi air luapan disaat cuaca ekstrim dan hujan lebat, serta tidak akan terjadi kekuarangan air saat di musim kemarau.

    Resapan air dan drainase yang baik akan membantu mengurangi luapan air, dibeberapa titik terendah di kota Batam, maka dari itu pemerintah harus proaktif dan lebih sensitif dalam hal ini.

    Batam tidak banyak memiliki hutan hujan yang dapat menyerap dan menampung air dengan baik, Batam hanya menjadi tempat persinggahan air, dan kemudian hilang begitu saja.

    Perencanaan yang tepat dalam setiap pembangunan adalah tindakan yang baik untuk sirkulasi dan penangan dalam waktu tertentu yang tak terduga seperti terjadinya cuaca extrim.