DETIKEPRI.COM, OLAHRAGA – Memasuki tahun kedua bersama Ducati, Jorge Lorenzo mengaku tidak merasa nyaman. Namun, menurutnya itu adalah hal positif, mengapa demikian? Lorenzo, yang sebelumnya memenangi tiga gelar bersama Yamaha, hijrah ke Ducati pada 2017. Ia tiba sebagai pembalap MotoGP dengan gaji terbesar kala itu.
Datang dengan ekspektasi tinggi, Lorenzo kesulitan pada musim debutnya bersama pabrikan Italia tersebut.
Alih-alih menjadi ujung tombak Ducati, pembalap berusia 30 tahun itu hanya tiga kali menjejaki podium, dan menempati posisi ketujuh klasemen akhir dengan 137 poin.
Ia pun tak mampu mengimbangi rekan satu timnya, Andrea Dovizioso, yang secara mengejutkan muncul sebagai pesaing utama Marc Marquez musim lalu.
Memasuki tahun kedua, Lorenzo pun didesak Ducati untuk meningkatkan performanya. Meski mengaku tidak nyaman, X-Fuera justru menganggap tekanan yang didapat memacunya untuk lebih baik lagi.
“Hal positif utamanya adalah saya tidak merasa nyaman,” ungkap Lorenzo ketika menjelaskan hubungannya dengan pabrikan Italia tersebut.
“Saya mencoba menempatkan limit saya lebih tinggi, mencoba untuk keluar dari zona nyaman, dan melakukan hal baru.
“Mencoba untuk mengubah diri saya menuju level yang berbeda, dan itu tidak sesederhana yang bisa kita lihat tahun lalu dan pramusim ini.
“Tapi saya tidak akan kehilangan kepercayaan bahwa saya akan memenangi beberapa balapan dengan motor ini, dan masuk dalam persaingan gelar juara dunia.”(Ptr)
Sumber : Motorsport
