Kanker Otak Sangat Berbahaya, Inilah 17 Gejala dan Penyebabnya

    982
    0

    16. Kesulitan merangkai kata-kata

    Dua pusat bicara di otak memungkinkan kita untuk mengerti dan memahami ucapan serta mengaktifkan otot-otot yang menciptakan suara. Tumor di otak akan berarti kedua kemampuan terhambat, seringkali dalam bentuk bicara cadel atau gagap.

    17. Penurunan berat badan

    Ciri kanker otak yang satu ini tampak jelas dari bobot dan penampilan penderitanya. Kondisi ini belum dapat diketahui apa penyebabnya.

    Tetapi, penurunan berat badan kemungkinan karena masalah metabolisme yang diakibatkan gangguan kognitif dan jarang beraktivitas pada penderita kanker otak.

    Gejala Tekanan Tinggi Intrakranial (TTIK)

    Berupa keluhan nyeri kepala di daerah frontal dan oksipital yang timbul pada pagi hari dan malam hari, muntah dan penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan ditemukan papil udem atau edema. Keadaan ini perlu tindakan segera karena setiap saat dapat timbul ancaman herniasi.

    BACA JUGA :  Kelangkaan Gas Elpiji 3Kg, Masyarakat Bintan Dapat Tambahan Sebanyak 560 Tabung

    Selain itu dapat dijumpai parese N.VI akibat teregangnya N.VI oleh TTIK. Tumor-tumor yang sering memberikan gejala TTIK tanpa gejala-gejala fokal maupun lateralisasi adalah meduloblatoma, spendimoma dari ventrikel III, haemangioblastoma serebelum, dan craniopharingioma.

    Selain gejala umum di atas ada gejala-gejala spesifik berdasarkan lokasi dan fungsi otak yang diserang, antara lain:

    1. Tumor pada lobus frontal:

    – Perubahan perilaku dan kepribadian
    – Penurunan kemampuan menilai sesuatu
    – Penurunan daya penciuman
    – Penurunan daya ingat
    – Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
    – Penurunan fungsi mental atgau kognitif
    – Penurunan penglihatan dan radang syaraf mata.

    2. Tumor pada lobus parietal:

    – Penurunan kemampuan bicara
    – Tidak bisa menulis
    – Tidak mampu mengenali seseorang
    – Kejang-kejang
    – Disorientasi ruang.

    3. Tumor pada lobus oksipital:

    Kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua belah mata
    Kejang-kejang.

    BACA JUGA :  Satpomau Lanud Hang Nadim Gelar Waspada Wira Elang Di Kota Batam

    4. Tumor pada lobus temporal:

    – Penurunan kemampuan bicara
    – Kejang-kejang
    – Kadang tanpa gejala sama sekali.

    5. Tumor pada fosa posterior:

    – Gangguan berjalan
    – Nyeri kepala
    – Muntah.

    6. Tumor pada cerebello pontin angie:

    – Gangguan pendengaran

    7. Tumor pada batang otak:

    – Perubahan perilaku dan emosional (lebih sensitif, mudah tersinggung)
    – Sulit bicara dan menelan
    – Mengantuk
    Sakit kepala, terutama pada pagi hari
    – Kehilangan pendengaran
    Kelemahan syaraf pada salah satu sisi wajah
    Kelemahan syaraf pada salah satu sisi tubuh
    – Gerakan tak terkontrol
    – Kehilangan penglihatan, kelopak mata menutup, juling, dll.
    – Muntah.

    8. Tumor pada selaput otak:

    Sakit kepala
    – Kehilangan pendengaran
    – Gangguan bicara
    – Inkontinensi (tidak mampu mengontrol buang air kecil/besar)
    – Gangguan mental dan emosional (apatis, anarkis, dll)
    – Mengantuk berkepanjangan
    – Kejang-kejang
    – Kehilangan penglihatan.

    BACA JUGA :  Sidang Sengkata Pilpres, Tim Kuasa Hukum Prabowo Sandi Hadirkan Saksi, Klaim Kecurangan

    9. Tumor pada kelenjar pituitary:

    – Berhenti menstruasi (amenorrhea)
    – Memproduksi air susu
    – Impotensi.

    10. Tumor pada hipotalamus:

    – Gangguan perkembangan seksual pada anak-anak
    – Kerdil
    – Berhenti menstruasi (amenorrhea)
    – Gangguan cairan dan elektrolit.

    11. Tumor pada ventrikel:

    – Hidrosefalus
    – Leher kaku
    – Kepala miring
    – Nyeri kepala mendadak
    – Penglihatan kabur
    – Penurunan kesadaran.

    Walaupun mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti di atas, belum tentu seseorang mengidap tumor atau kanker otak. Untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis (bedah) syaraf dan pemeriksaan lanjutan seperti CT scan, MRI, angiogram, myelogram, spinal tap, serta biopsi.(Ptr)

    sumber : doktersehat.com