Beranda Berita Internasional Serangan Israel di Tepi Barat Gaza, Membunuh Seorang Pemuda 16 Tahun

Serangan Israel di Tepi Barat Gaza, Membunuh Seorang Pemuda 16 Tahun

55
0
Korban akibat serangan Israel di Tepi Barat Palestina

DETIKEPRI.COM, GAZA – Pasukan Israel menembak dan membunuh seorang anak Palestina berusia 16 tahun di kamp pengungsi Far’a. Kantor berita Wafa melaporkan bahwa tentara “menembakkan beberapa peluru ke anak itu, menyiksanya, dan mencegah kru ambulans untuk menjangkaunya”.

Hamas mengatakan Netanyahu menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dengan menolak menarik pasukan dari Koridor Philadelphia di Gaza.

Pengeboman Israel yang terus berlanjut di Gaza menewaskan sedikitnya 18 warga Palestina dalam serangan terbaru pada hari Rabu.

Pejabat Palestina mengatakan 4.000 penduduk terpaksa meninggalkan rumah mereka di bawah todongan senjata di Jenin timur, karena PBB mengatakan pasukan Israel menggunakan “taktik seperti perang” terhadap warga sipil di Tepi Barat yang diduduki.

Setidaknya 40.878 orang tewas dan 94.454 terluka dalam perang Israel di Gaza. Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel dalam serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Pejabat Hamas mengatakan kelompok itu masih berkomitmen pada usulan gencatan senjata Biden

Pejabat Hamas Khalil Al-Hayya mengatakan kelompok itu “menegaskan” komitmennya pada usulan gencatan senjata Biden dan kembali menuduh Netanyahu terus “menghindar dari kewajiban untuk mencapai kesepakatan”.

Al Hayya mengatakan bahwa dunia telah percaya bahwa pihak yang menghalangi kesepakatan itu “melakukan pembantaian dan menetapkan persyaratan”.

“Kebijakan eskalasi militer dan melakukan lebih banyak pembantaian untuk membebaskan tahanan dengan paksa telah terbukti gagal. Pemerintah AS harus meninggalkan bias buta terhadap Israel jika ingin mencapai kesepakatan dan berkomitmen pada perjanjian tersebut,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Hamas tidak akan menyetujui kesepakatan yang tidak menghentikan agresi atau memberikan “legitimasi bagi kehadiran Israel di Gaza”.