Pengelolaan Bandara Hang Nadim Bakal Seperti Pengelolaan ATB

    2748
    0
    Bandara Hang Nadim Batam | Foto : Inet

    DETIKEPRI.COM, DAERAHBandara Hang Nadim selama ini di kelola oleh BP Batam, dan akan di alih fungsikan menjadi pengelolaan secara konsensi seperti pengelolaan air yang selama di kelola oleh ATB, Seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP) Bapak Lukita Dinarsyah Tuwo.

    “Pengelolaan bandara nanti mirip seperti ATB. Ada konsesi dan ada revenue ke pengelolanya nanti. Dan tentu saja ada jangka waktunya,” katanya saat melakukan Press Conference di Gedung Marketing BP Batam, Rabu (7/3) sore.

    BACA JUGA :  Marc Marquez Bakal Absen Balapan di GP Austria Pekan Depan

    Proses tender pengelolaan Bandara Hang Nadim nanti akan dilakukan dengan mengadopsi sistem Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). BP juga sudah melakukan market sounding sejak 28 Februari silam. Seperti dilansir dari laman batampos.co.id

    BP Batam kata Lukita akan memprioritaskan pengembangan Hang Nadim sebagai target pertama yang harus segera dilakukan. Nilai pengembangannya mencapai Rp 2,7 triliun, dimana akan difokuskan untuk membangun Terminal 2.

    BACA JUGA :  TAUZIA Hotel Luncurkan Integerasi Loyalty Program dan Website Discoverasr.com

    “Secara prioritas, maka pembangunan akan dilakukan dimulai dari Hang Nadim, Batuampar, Jembatan Batam Bintan dan Waduk Tembesi,” ujarnya lagi.

    Lalu setelah itu, maka Pelabuhan Batuampar akan dikembangkan dengan nilai investasi sebesar Rp 2,16 triliun.

    “Ini akan dikembangkan dengan melakukan konsorsium dengan Pelindo dan Pelindo juga akan gandeng perusahaan lain,” beber Lukita.

    Kemudian akan membangun Jembatan Babin dan melelang pengelolaan Waduk Tembesi. Proyek lainnya yang dianggap penting adalah pembangunan rumah susun (rusun).”Rusun ini penting karena masih banyak masyarakat Batam yang belum punya rumah,” paparnya.

    BACA JUGA :  Lagi-Lagi Iko Uwais Bintangi Film Hollywood "Snake Eyes"

    Selanjutnya adalah proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT). Panjang jalurnya adalah 55 kilometer dan akan memakan biaya pembangunan sebesar Rp 12 triliun.”Pembangunan ini bertujuan untuk mendorong Batam sebagai pusat logistik, digital, aviasi dan juga turisme,” ungkapnya.(Ptr)