Ponsel Huawei Sulit Lakukan Update Terbaru Android, Google Lakukan Pembatasan

    456
    0
    Ponsel Huawei Sulit Lakukan Update Terbaru Android, Google Lakukan Pembatasan
    Ponsel Huawei Sulit Lakukan Update Terbaru Android, Google Lakukan Pembatasan | Foto: Huawei (REUTERS/Dado Ruvic)

    DETIKEPRI.COM, TEKNOLOGI – Setelah melakukan beberapa pembatasan terhadap ponsel asal China, Google dinilai buat blunder terhadap konsumen pengguna ponsel Huawei. Bahkan perang dagang Amerika menjadi puncak berbahaya untuk negara-negara di dunia.

    Ponsel Huawei tak dapat lakukan updater android terbaru, hal ini di duga ada beberapa pembatasa yang terus dilakukan oleh developer asal Amarika tersebut.

    Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk memasukkan Huawei Technologies dalam daftar hitam (blacklist) dengan alasan teknologinya mengancam keamanan negara, membikin resah sejumlah perusahaan AS. Salah satunya, Google Inc.

    Bagi Google kebijakan ini malah bisa meningkatkan risiko keamanan nasional alih-alih memberi rama aman pada Amerika Serikat. Hal ini disampaikan seorang eksekutif senior Google kepada departemen perdagangan AS, Financial Times melaporkan dan dilansir CNBC Indonesia, Jumat (7/6/2019).

    BACA JUGA :  Google merilis pratinjau pengembang Android 13 pertama

    Sumber Financial Times mengatakan eksekutif senior Google beralasan pelarangan kerja sama Google dengan Huawei akan membuat Google harus menciptakan dua jenis sistem android: versi asli dan versi hibrida.

    Versi hibrida akan cenderung lebih banyak disusupi bug daripada versi asli karena tak dilisensi Google. Dampaknya, ponsel Huawei yang sekarang sudah beredar di pasar dan menggunakan sistem Android akan lebih berisiko diretas China.

    “Eksekutif senior Google mendorong pemerintah AS untuk memperpanjang masa berlaku hukuman atau membebaskan perusahaan dari larang kerja sama dengan Huawei,” ujar sumber Financial Times, Jumat (7/6/2019).

    Dilansir dari cnbcindonesia.com Menanggapi informasi tersebut, seorang pejabat departemen perdagangan AS mengatakan Bereau of Industry and Security (BIS) secara rutin menanggapi pertanyaan dari perusahaan tentang ruang lingkup aturan untuk memastikan kepatuhan industri terhadap kebijakan tersebut.

    BACA JUGA :  Google Chrome Berubah Logo, Ini Perubahannya dari Tahun ke Tahun

    “Ini bukan hal baru bagi pemerintah, diskusi ini juga tidak memengaruhi tindakan penegakan hukum. Prioritas Departemen Perdagangan dan BIS tetap melindungi keamanan negara kami,” ujar pejabat departemen perdagangan AS tersebut.

    Sementara Google menyatakan setiap perusahaan AS terlibat dengan departemen perdagangan untuk memastikan Google sepenuhnya mematuhi persyaratan dan lisensi sementara.

    “Fokus kami adalah melindungi keamanan pengguna Google pada jutaan handset Huawei yang ada di AS dan di seluruh dunia.”

    Sejak Presiden Donald Trump mengumumkan darurat nasional bidang teknologi pada Mei lalu, Google memilih menangguhkan kerja sama dengan Huawei. Google tidak lagi akan mengirimkan update software dan melisensi sistem operasi Android yang ada di ponsel Huawei.

    BACA JUGA :  Gunakan Printer 3D, Seorang Relawan Buat Masker untuk Cegah Corona

    Kebijakan ini awalnya langsung berlaku namun Departemen Perdagangan AS memutuskan memberikan masa transisi selama 90 hari sehingga berlaku Agustus 2019.

    Beberapa perusahaan chip AS juga mengambil langkah serupa dengan Google. Intel, Qualcomm, dan Broadcom dilaporkan telah menangguhkan kerja sama dengan Huawei demi menghindari sanksi dari pemerintah AS karena tidak patuh.

    Huawei sendiri menyatakan tidak masalah dengan adanya kebijakan tersebut. Huawei sedang mengembangkan sistem operasi baru untuk ponselnya.

    Di Eropa daratan Huawei baru saja mengajukan permohonan lisensi penggunaan nama ARK untuk sistem operasi yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan chipnya, Huawei mengembangkan chip bernama Kirin.