Beranda Liputan Khusus Syiar Islam Dunia Islam dan Penjajahan Barat

Dunia Islam dan Penjajahan Barat

1330
0
Foto : Dok.Istimewa

DETIKEPRI.COM, SYIAR – Kesenjangan antara peradaban Barat dan Islam menjadi semakin lebar karena kemerdekaan yang parah di sisi Islam dan kebangkitan yang luar biasa di sisi Barat pada penghujung abad pertenganah Islam.

Dominasi Barat atas hampir seluruh dunia lalu berkembang menjadi imperialisme dan kolonialisme yang menjadi tema penting sejarah dunia untuk waktu yang cukup lama.

Kolonialisme Barat atas Dunia Islam di takdirkan untuk memberi pengaruh yang sangat besar, sedemikian rupa sehingga pengaruh masih menjadi sebuah faktor penting dalam dinamika sejarah umat Islam hingga saat ini.

A. Imperialisme dan Kolonialisme

Istilah imperialisme dan kolonialisme sangat terkait erat. Kamus-kamus memberikan definisi yang hampir sama dan perbedaannya hanyalah pada aksentuasi semata.

Dalam Colloins English Dictionary dinyatakan “Imperialism is a system in which a rich and powerful country controls other countries.”.  Untuk kata kolonialisme dijelaskan, “Colonialsim is the practice by wich a powerful country directly controls less powerful countries and uses their resources to incrase its own poeer and wealth”.

Webster’s New World College Dictionary menjelaskan Imprerialisme “Is the practice of a large country or goverment growing stronger by taking over poorer or weaker countries that have important resource”.

Sementara itu Kolonialisme “Colonialism is the policy or practice of a wealthy or powerful nation’s maintaining or extending it’s control over other countries, especially in establishing settlements or exploiting resoureces”.

Kamus lain, The American Heritage Dictionary of the English Language menjelaskan bahwa imperialisme adalah “the extension of a nation’s authority by territorial acquisition or by the establishment of economic and political dominance over other nations.” Untuk kata kolonialisme, kamus ini memberi definisi persis sama dengan yang ada pada kamus Webster’s.

Dalam The Ecyclopaedia Brittanica, imperialism adalah “… state policy, practice, or advocacy of extending power and dominion, especially by direct territorial acquisition or by gaining political and economic control of other areas.” Sumber ini juga menurunkan entri yang relevan, yakni “Western Colonialism” yang didefinisikan sebagai “… a political-economic phenomenon whereby various European nations explored, conquered, settled, and exploited large areas of the world.”

BACA JUGA :  Yang Suka Konsumsi Cempedak, Berikut 5 Manfaatnya

Kutipan diatas menunjukan bahwa pada tataran makna teoritis imperialisme mungkin dapat dibedakan dari kolonialisme. Imperialisme leibh menekankan pada keinginan sebuah negara untuk memperluas kekuasaannya ke wilayah negara lain.

Kolonialisme lebih spesifik mengaju pada proses pendudukan (Settleement) sebuah negara oleh negara lain.

Namun demikian sebagai peristiewa sejarah, sesungguhnya imperialisme dan kolonialisme muncul dalam satu fenomena yang sama.

BACA JUGA :  Kunjungi Desa Kelong, Bupati Bintan Serahkan Bantuan Untuk Korban Angin Puting Beliung

Jika diperhatikan, definisi-definisi di atas mengandung unsur substantif sebagai berikut :

1. Keinginan mempeluas kekuasaan. Imperialisme dan Kolonialisme lahir dari keinginan kuat untuk memperluas kekuasaan. Sudah merupakan watak dari kekuasan untuk terus ingin tumbuh dan berkembang satu sistem kekuasaan yang sudah sedemikian kuat menguasai satu wilayah terntentu sering kali memperluas kekuasaan ke wilayah yang bertetangga atau juga wilayah yang jauh dari puasat kekuasaan asal. Faktor pendorong keinginan memperluas kekuasaan dapat bervariasi, mulai dari perasaan superioritas suatu negara atau bangsa lain, hingga faktor-faktor yang lebih praktis seperti ekonomi atau keamanan.

BACA JUGA :  6 CATAR AAL Putra Terbaik Kepri Siap Ikuti Seleksi Tingkat Pusat