Lagi Hamil Boleh Gak Puasa, Yuk Baca Penjelasanya

    1068
    0
    Risiko Puasa bagi Ibu Hamil | Photo : Ist/Net
    Risiko Puasa bagi Ibu Hamil | Photo : Ist/Net

    DETIKEPRI.COM, KEHAMILAN – Puasa adalah menahan lapar dan haus dahaga, serta menguras tenaga, karena tidak adanya asupan makanan dan minuman selama sehari penuh. Lantas bagaimana dengan seorang wanita yang sedang hamil bisakah dia berpuasa.

    Ada beberapa penjelasan terkait ibu hamil berpuasa, dan potensi serta bahaya terhadap kesehatan sang calon bayi dan calon ibu tersebut. Berikut penjelasannya terkait kondisi hamil menjalankan ibadah puasa.

    Salah satu kewajiban bagi umat muslim saat memasuki bulan Ramadan adalah menjalankan puasa. Namun jika Anda sedang hamil, berarti Anda termasuk golongan yang diberikan keringanan untuk tidak menjalankan puasa. Meski diberikan kelonggaran, banyak ibu hamil yang ingin tetap menjalankan puasa. Lantas, bolehkah ibu hamil puasa?

    Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa?
    Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan wanita hamil saat memasuki bulan Ramadan adalah apakah ibu hamil boleh puasa? Perlu diketahui, puasa bagi ibu hamil sering kali dianggap sebagai aktivitas yang bisa membahayakan ibu dan janin.

    BACA JUGA :  Jelang Natal Kapolres Bintan Cek Kesiapan Gereja dan menghimbau Mematuhi Protokol Kesehatan

    Pernyataan itu tidak sepenuhnya benar, karena puasa juga bisa memberikan manfaat bagi ibu hamil. Sementara itu, sebagian besar ibu hamil yang tidak berpuasa karena khawatir akan pertumbuhan janin di dalam kandungannya.

    Lantas, bagaimana dunia medis menjawab pertanyaan bolehkah ibu hamil puasa? Hamil boleh puasa atau tidak tergantung pada kondisi masing-masing individu.

    Pada dasarnya, tidak ada larangan bagi wanita hamil untuk berpuasa. Namun, puasa bagi ibu hamil harus dilakukan dengan puasa sehat. Jika selama menjalani puasa badan menjadi lemas, keringat dingin, hingga perasaan ingin pingsan, segera berhenti melakukan puasa dan segera penuhi tubuh dengan asupan yang bernutrisi.

    Memasuki masa kehamilan, seorang wanita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein, mineral, dan vitamin. Selain itu, ibu hamil juga jangan melewatkan asupan asam folat, zat besi dan kalsium saat sahur dan berbuka.

    BACA JUGA :  Bersama Insan Pers, Kapolres Bintan Jalin Sinergitas dan Keakraban

    Risiko Puasa bagi Ibu Hamil

    Setelah pertanyaan bolehkah ibu hamil puasa terjawab, namun Anda masih ragu untuk menjalankannya, tak ada salahnya berkonsultasi dahulu dengan dokter spesialis kandungan untuk memastikan kesehatan Anda dan janin. Pada umumnya dokter akan memeriksa riwayat kesehatan, kondisi fisik, kemungkinan adanya gangguan kesehatan dan gangguan kehamilan.

    Sebuah penelitian mengungkapkan, ibu hamil yang menjalankan puasa pada kehamilan trimester pertama lebih berisiko memiliki janin dengan berat badan di bawah normal. Meski begitu, risiko ini dapat berkurang selama ibu dan janin mendapat nutrisi yang cukup.

    Sementara itu, ibu hamil yang berada di trimester akhir disarankan untuk makan secara teratur untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin. Saat trimester akhir, kelahiran janin bisa terjadi kapan saja dan ibu hamil diharapkan memiliki tenaga yang cukup untuk melahirkan. Kebutuhan gizi pada masa ini sangatlah penting.

    BACA JUGA :  Kisah Hermanto 13 Tahun sebagai Juru Parkir,  Demi Nafkahi 5 Orang anak Kesayangannya

    Meski ibu hamil berpuasa memiliki sejumlah risiko, tidak berarti ibu hamil tidak boleh berpuasa. Seperti penjelasan sebelumnya, puasa bagi ibu hamil boleh dilakukan selama ibu dan janin dalam kondisi sehat. Agar aman ketika berpuasa saat hamil, penuhi kebutuhan nutrisi harian dengan mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka.

    Berikut adalah beberapa risiko lainnya yang mungkin terjadi ketika ibu hamil puasa, di antaranya:

    – Pusing.
    – Pingsan.
    – Dehidrasi.
    Sakit kepala.
    Tubuh terasa lemas.
    – Meningkatnya asam lambung.

    Tips Menjalani Puasa bagi Ibu Hamil

    Saat ibu hamil berpuasa, kondisi yang harus diwaspadai adalah bibir kering, demam, rasa lemas, atau muntah. Beberapa gejala ini menandakan ibu hami mengalami dehidrasi. Selain itu, waspadai juga apabila Anda mengalami penurunan berat badan, menurunnya gerakan janin, hingga rasa nyeri pada perut. Segera periksakan kondisi ini ke dokter kandungan.