DETIKEPRI.COM, TEKNOLOGI –Â Hati-hati Video Call yang masuk ke ponsel anda, terlebih lagi nomor tersebut tidak dikenal, atau bahkan adan sering melakukan video call terhadap orang lain yang justru tidak anda kenal.
Baru-baru ini terjadi pemerasan yang menggunakan jejaring video call, modusnya adalah gambar atau video yang menunjukan tentang diri anda akan di publish dikanal jejaring sosial.
Pada akhirnya anda akan diperas dengan sejumlah uang yang cukup besar, jika tidak di bayar maka akan di ancam video tersebut disebar luaskan. Dengan dalih penganiayaan dan porno grafi.
Oleh karenanya harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial, jangan terlalu mudah tergoda terlebih ada chat masuk dikanal massager anda.
Paras canti dan bertubuh seksi adalah jebakan utama yang dipasang untuk menarik anda kedalam panggilan video yang ternyata sudah dipersiapkan dan akan direkam sesuai keinginan si penelpon.
Terelebih lagi anda melakukan tidakan tak senonoh pada kegiatan panggilan video tersebut.
Hal ini acap kali terjadi dan ada beberapa korban yang telah melaporkan kepada tim detikepri dan mengaku diperas.
Hingga meminta bantuan untuk bisa menyelesaikan masalah ini, sehingga tidak di publish dikanal sharing video dan media sosial, terlebih lagi orang tersebut sudah sempat berteman di kanal jejaring sosial.
Panggilan video itu justru mengandung pornografi, dengan iming-iming wajah cantik dan tubuh sexy, para lelaki hidung belang akan terjebak olehnya.
Tanpa disadari panggilan video tersebut telah direkam dan akan di akhiri dengan meminta bayaran dan bahkan tebusan dengan ancaman akan meyebarkan video kepada rekan-rekan yang ada di facebook.
Terlebih lagi ancaman itu lebih menakutkan lagi sebab video itu akan di kirim ke pada teman-teman yang berteman di jejaring sosial tersebut.
Oleh sebab itu baiknya para pengguna media sosial tertuma para lelaki baiknya jangan mudah tergiur dan jugan mudah terbawa nafsu dengan foto apalagi paras cantik.
Sebab itu akan menjerat anda kedalam jebakan yang justru membahayakan anda sendiri. Jika pelakunya adalah warga negara Indonesia maka bisa di jerat dengan hukum terlebih lagi Undang-Undang ITE.
Namun jika pelaku pemerasan adalah warga negara di luar Indonesia, ada beberapa teman kami yang mengalami hal tersebut.
Dan ternyata pelaku berasal dari Thailand dan Philiphina. Dan ada juga yang berasal dari China. Sangat sulit untuk meminta bantuan hukum.
Oleh sebab itu jangan sembarang dalam menggunakan media sosial, seperti yang terjadi di jakarta dan di publikasi di kanal Detik.com dengan judul “Korban Video Call Sex Diperas hingga Diteror, Apa yang Harus Saya Lakukan?“.
Ini adalah salah satu contoh kasus yang terjadi, untuk itu berhati-hati dan harus menghindari jika tidak ingin hal yang sama terjadi pada diri anda.
