Militan ISIS Lakukan ‘Pertempuran Terakhir’ Pertahan Benteng Terakhir di Wilayah Suriah Timur

    768
    0
    Pasukan Demokratis Suriah (SDF) tengah melakukan "pertempuran terakhir untuk menghancurkan ISIS" di desa perbatasan Baghuz. | Photo : fotoDELIL SOULEIMAN/AFP

    DETIKEPRI.COM, SURIAH – Pasukan yang mengatasnamakan Jihadis Islam ini melakukan pertempuran terakhirnya setelah beberapa lokasi ISIS telah dibombardiri Pasukan Demokratis Suriah (SDF) yang dibantu pasukan Amerika Serikat.

    Pasukan Demokratis Suriah berhasil memukul mundur pasukan ISIS yang selama ini mengklaim sebagai pasukan yang membela kepentingan islam, padahal perlakukan ISIS diluar dari aturan-aturan agama Islam, Isis adalah pasukan perusak agama Islam.

    Jika ISIS dikaitkan dengan perlawan Islam jelas itu hal yang bertentangan dengan Islam, sehingga bisa dikatakan perjuangan ISIS ditunggangi oleh pihak tertentu untuk menghancurkan Islam dengan nama Islam.

    Seperti apa yang terjadi di Irak dan Suriah, ini adalah pertempuran yang dilakukan oleh Pasukan Demokratis Suriah melawan ISIS yang berimbas kepada pengungsian besar-besaran dari warga sipil menghindari peperangan tersebut.

    BACA JUGA :  Kemacetan 3 KM di Pintu Keluar Tol Pekanbaru-Bangkinang

    ISIS telah melakukan banyak perperangan dengan tujuan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam itu sendiri, perang Suriah dan Irak adalah pertempuran propaganda yang dilakukan oleh ISIS.

    Dilansir dari bbc.com Pasukan yang didukung AS di Suriah mengatakan bahwa mereka menemui perlawanan sengit dalam serangan terhadap daerah kantong terakhir yang dikuasai militan ISIS di negara tersebut.

    Juru bicara Pasukan Demokratis Suriah (SDF) berkata kepada kantor berita AP bahwa para jihadis ISIS “paling berpengalaman” mempertahankan benteng terakhir mereka.

    Dua tahun lalu, ISIS menguasai banyak wilayah di Suriah dan Irak.

    BACA JUGA :  Saldo Puluhan Nasabah BRI Berkurang Misterius

    Tapi sekarang mereka terkurung di sebuah wilayah kecil di provinsi Deir al-Zour, bagian selatan Suriah, dekat perbatasan Irak.

    Pada Sabtu (09/02), setelah jeda selama lebih dari sepekan untuk memungkinkan sekitar 20.000 warga sipil meninggalkan wilayah tersebut, juru bicara SDF Mustafa Bali mengatakan kelompok tersebut melancarkan “pertempuran penghabisan untuk menghancurkan ISIS” di desa perbatasan Baghuz.

    Semalam ia berkata kepada kantor berita Associated Press (AP): “Pertempuran sangat sengit. Mereka yang tersisa di dalam adalah [petarung] paling berpengalaman yang mempertahankan benteng terakhir mereka. Dari sini, Anda bisa membayangkan ukuran dan keganasan pertempuran.”

    BACA JUGA :  Mi Note 10 vs Galaxy Note10 +: Apakah benar-benar membutuhkan 108MP di Semartphone Anda?

    SDF, disokong serangan udara yang dilancarkan pasukan koalisi yang dipimpin AS, telah mengusir ISIS dari kota-kota dan desa-desa di Suriah bagian timur laut dalam beberapa bulan terakhir.

    Pada puncak kekuasaannya di 2014, ISIS mendirikan “kekhalifahan” yang membentang sepanjang Suriah dan Irak dengan kawasan seukuran Inggris dan berkuasa atas lebih dari 7,7 juta orang.

    Pada Desember lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan para militan ISIS “sebagian besar sudah habis” dan mengumumkan bahwa AS akan menarik seluruh 2000 pasukannya dari Suriah.

    Pada Rabu (06/02) ia mengatakan: “akan diumumkan, mungkin pekan depan, bahwa kita telah mengalahkan 100% dari kekhalifahan (ISIS).”

    sumber : bbc.com