DETIKEPRI.COM, KESEHATAN – Usus Buntu dapat dialami oleh setiap orang, bahkan penyakit ini dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, dan harus di tangani dengan cepat sebab bisa mengakibatkan kehilangan nyawa, dari beberapa kasus yang terjadi, banyak yang meninggal akibat usus buntu.
Oleh sebab itu disarankan untuk setiap orang lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang dapat mengakibatkan radang usus buntu.
Sementara itu menurut penjelas salah satu dokter yang ada disebuah rumah sakit yang ada di Batam, bahwa usus buntu yang akut dapat menyebabkan kematian, terlebih lagi usus tersebut pecah.
Dan di Japang sendiri, anak-anak sejak balita telah di operasi usus buntunya untuk menghindari radang pada usus buntu.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI, jumlah penderita radang usus buntu atau apendisitis yang ada di Indonesia mencapai 3,53 persen dari total populasi Indonesia pada 2010. Hal ini berarti, kasus radang usus buntu cukup sering terjadi di Indonesia sehingga harus kita waspadai.
Gejala radang usus buntu
Pakar kesehatan menyebut fungsi dari usus buntu memang belum begitu jelas bagi kondisi pencernaan kita, namun jika bagian tubuh ini sampai mengalami peradangan, maka kita akan mengalami gejala kesehatan yang cukup parah seperti nyeri perut pada bagian kanan bawah yang sangat terasa, demam tinggi, penurunan nafsu makan dengan drastis, mual-mual, muntah, hingga gangguan buang air besar seperti diare atau susah buang air besar.
Beberapa penyebab dari masalah peradangan usus buntu
Terdapat banyak sekali penyebab masalah peradangan usus buntu yang patut untuk kita waspadai.
Berikut adalah berbagai macam penyebab tersebut.
Adanya sumbatan akibat penumpukan kotoran
Penyebab paling sering dari masalah peradangan usus buntu adalah penyumbatan akibat fekalit atau penumpukan tinja. Biasanya, hal ini terkait dengan masalah susah buang air besar yang berlangsung hingga berhari-hari atau kebiasaan gaya hidup kurang gerak yang membuat kotoran tidak bisa dikeluarkan dengan lancar.
Jika sampai tinja semakin menumpuk di dalam usus, maka bakteri pun akan berkembang biak hingga sangat banyak. Keberadaan bakteri inilah yang akhirnya bisa memicu datangnya peradangan, termasuk di dalam usus buntu.
Pakar kesehatan menyebut peradangan usus buntu akibat penumpukan kotoran ini lebih sering terjadi pada anak-anak atau meereka yang sudah berusia lanjut. Selain itu, mereka yang kurang gerak juga rentan mengalami masalah kesehatan ini.
Adanya infeksi akibat parasit
Beberapa jenis parasit seperti cacing gelang, cacing benang, cacing kremi, dan amoeba berjenis entameoba histolica ternyata juga bisa memicu datangnya radang usus buntu. Keberadaan berbagai macam parasit ini lebih sering disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti sering mengonsumsi makanan mentah atau makanan yang tidak dimasak hingga benar-benar matang, dan kebiasaan malas mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
Berbagai hal ini bisa membuat parasit masuk ke dalam saluran pencernaan dan akhirnya menginfeksi bagian usus buntu. Usus buntu pun akhirnya mengalami infeksi yang memicu peradangan.
Keberadaan tumor
Sebenarnya, kasus radang usus buntu yang disebabkan oleh tumor cukup jarang terjadi, namun dalam beberapa kasus, peradangan usus buntu memang bisa disebabkan oleh hal ini. Biasanya, tumor ini muncul di saluran pencernaan bawah yang akhirnya memicu penyumbatan pada usus buntu. Penyumbatan inilah yang akhirnya berkembang menjadi peradangan.
Munculnya jaringan fibrosis atau jaringan parut
