Beranda Berita Daerah Pemerasan melalui Video Call, Pelaku ngaku wartawan Tribun

Pemerasan melalui Video Call, Pelaku ngaku wartawan Tribun

803
0
Pemerasan

DETIKEPRI.COM, BATAM – Pemerasan melalui Video call lagi-lagi terjadi di Batam, korban berininsial RC mengaku di peras hingga jutaan rupiah. Pelaku mengaku sebagai wartawan tribun di daerah Tanah Abang Jakarta.

Kronologi kejadian Berawal dari panggilan video call dengan nomor yang tak dikenal dan menggunakan foto profile wanita cantik yang beranama WP.

Menurut penjelasan korban pelaku menelpon melalui video call whatsapp namun tidak menunjukan gambar video hanya terlihat gelap.

Sepertinya sengaja di tutup bagian kameranya, waktu panggilan tidak lama hanya beberapa detik saja, dan itu dilakukan pelaku hingga beberapa kali.

Korban mengaku sebanyak 5 kali pelaku melakukan panggilan video, hingga korban berada di dalam WC. Semua kegiatan korban di abadikan melalui screenshoot oleh korban.

Bahkan ada salah satu foto korban yang berada didalam WC yang diambil melalui tangkap layar, hal ini lah yang mendasari pelaku untuk melakukan pemerasan.

Dengan mengirimkan semua foto yang telah dilakukan tangkap layar, kemudian dikirim ulang ke pada korban dengan isi pengancaman yang akan menyebarkan foto-foto korban kemedia sosial dan keseluruh kontak korban.

Korban juga mengaku beberapa rekan dan teman korban di hubungi oleh pelaku dan memberitahukan masalah tersebut kepada mereka.

Padahal sebelumnya korban RC juga sempat mengabari ke beberapa kawannya tentang kejadian tersebut agar tidak tertipu jika ada telepon masuk yang mengatas namakan korban.

Pengancaman yang dilakukan pelaku yakni akan menyebarkan foto-foto tersebut bahkan hingga ke wartawan ternama yakni Tribunews.

Tak lama berselang oknum wartawan yang mengaku dari Tribunnews.com Tanah Abang juga menghubungi korban dengan melakukan pengancaman dan memaksa korban untuk mengirimkan sejumlah uang agar tulisan tersebut tidak di publikasi ke kanal media online tribun.

Tak tanggung-tanggung oknum wartawan ini meminta tebusan sebesar Rp1.4 juta untuk membatalkan tulisan yang menurut pelaku sudah masuk ke meja redaksi tribunnews.

Berseleang beberapa lama oknum wartawan yang mengaku dari tribunnews kembali menghubunginya dan kembali meminta tebusan sebesar Rp2.9 juta kepada korban dengan dalih.

Perkara ini sudah masuk ke ranah polisi dan harus di cabut dari pihak kepolisian sehingga membutuhkan dana untuk biaya pencabutan perkara.

Lagi-lagi korban di telepon oleh orang tak dikenal dan mengaku dari kepolisian yang kemudian menjelaskan beberapa kejadian serta meminta tebusan agar perkara ini tidak di tindak lanjuti oleh pihak kepolisan.

Dari tangkapan layar yang dikirim oleh para pelaku, korban dibuat ketakutakan karena pelaku menunjukan identitas kartu anggota sebagai wartawan seperti gambar dibawah ini.

Korbanpun diancam akan menyebarkan semua kegiatan foto-foto dan bahkan lebih gilanya lagi semua identitas korban di ketahui oleh pelaku bahkan sampai rumah tempat tinggal dan juga kegiatan korban di lingkungan tempat tinggal pun diketahui oleh para pelaku yang terdiri dari 3 orang ini.

Ini adalah sindikat penipuan dan pemerasan melalui Video Call, bahkan kejadian ini sudah acap kali terjadi beberapa tempat di Indonesia.

Bahkan kejadian ini juga sempat kami publikasi melalu media kami dengan judul “Hati-Hati Video Call dengan Nomor Tak di Kenal, Ada Pemerasan“.

Diharapkan kepada seluruh masyarakat yang menggunakan smartphone untuk tidak terkecoh dengan tindak pemerasan seperti ini.

Ancaman akan terus dilakukan hingga membawa nama instansi tertentu, baik itu kepolisian, wartawan dan bahkan pengacara.

Penipuan dan pemerasan seperti ini acap kali dialami korban, rata-rata korban akan terpengaruh dengan ancaman dan mengirimkan sejumlah uang yang diminta pelaku.