Beranda Berita Pelaku Pemerasan Mengaku Polisi dan Wartawan, Ini Motifnya

Pelaku Pemerasan Mengaku Polisi dan Wartawan, Ini Motifnya

413
0
Pelaku pemerasan

DETIKEPRI.COM, BATAM – Pemerasan dan penipuan kini telah memasuki tahap yang sangat membahayakan terlebih lagi palaku pemerasan dan penipuan mengatasnamakan instansi kepolisian dan juga wartawan.

Baru-baru ini telah terjadi pemerasan yang menimpa saudara RC yang awalnya menerima panggilan video melalu whatsapp.

Pelaku tidak menampkah wajah ataupun gambar dari video tersebut, pelaku menelpon hanya dalam kurun waktu yang singkat.

Motif pelaku adalah mendapatkan gambar dengan tangkap layar (screenshoot) baru pelaku mempublikasikan foto-foto tersebut di kanal media sosial.

Terlebih lagi hasil tangkap layar menunjukan perbuatan tidak senonoh atau bahkan masuk dalam kategori pronografi.

Maka inilah kesempatan pelaku untuk melakukan pengancaman terhadap korban, pelaku akan terus melakukan panggilan hingga mendapatkan hasil yang di inginkan.

Pelaku pemerasan dan juga penipuan via video call bukan orang sembarangan, karena pelaku dapat melacak lokasi alamat tinggal dan bahkan rekan-rekan atau orang-orang yang terintegrasi dalam nomor whatsapp korban.

Bahkan kebiasaan korban dan juga kegiatan korban di lingkungan tempat tinggal korban pun dapat di ketahui dengan jelas oleh pelaku.

Bagaimana pelaku bisa mengetahui hal ini, tentu tidak mudah untuk mendapatkan data-data teresebut. Hal yang paling masuk akal adalah pelaku menggunakan software tertentu untuk mendeteksi keberadaan pelaku.

Software-software tersebut banyak dijual bebas, dan ada juga di jual secara ilegal dikanal tertentu untuk kepentingan tertentu.

Pelaku menggunakan identintas sebagai polisi dan juga sebagai wartawan, untuk menekan korban agar dan memberikan rasa takut terhadap korban.

Dan juga legitimasi bahwa apa yang terjadi adalah benar dan bukan rekayasa pelaku untuk mengelabuhi atau memeras korban.

Hampir dibuat seperti kejadian sebenarnya, namun ini hanya sindikat penipuan dan pemerasan yang acap kali terjadi.