Akhirnya 12 Juni 2018 Bakal Jadi Hari Bersejarah, Antara Korut dan AS

    1171
    0
    Kim Jong Un - Donuld Trump Bakal gelar pertemuan di singapura | Foto : Ilustrasi / Putra Piasaulu

    DETIKEPRI.COM, INTERNASIONAL – Hari ini akan menjadi momen penting bagi kedua Negara yang selalu berseteru dan musuh bebuyutan ini, pertemuan kedua kepala Negara yang selalu kontra, bakal menjadi sejarah baru yang akan terukir di dalam kalender dunia.

    Setelah melalui berbagai proses, pertemuan President Amerika Serikat Donald Trump dengan pimpinan Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menemui titik terang. Rencanya, kedua pemimpin yang sempat menjadi musuh bebuyutan itu dijadwalkan besok (12/6) di Singapura.

    BACA JUGA :  Polres Tulang Bawang Tangkap Bandar Narkotika Asal Pasiran Jaya dan Sita Belasan Bungkus Sabu

    Belum lagi bertemu dengan Kim, sebuah video president yang banyak menuai berbagai kritikan atas pernyataannya yang kontrovesial itu kembali kembali viral. Dalam video itu Donald Trump dalam mengatakan Kim sebagai “anjing sakit”.

    “Rocket man, little rocket man. He is a sick puppy (Kim),” ujar Trump dalam sebuah video tahun 2017 lalu.

    BACA JUGA :  100 Orang Lebih Dinyatakan Tewas, Pada Insiden Pesawat Boing 737 Kuba

    Setelah Trump sebut Kim sebagai “Sick Puppy” Kim langsung membalas saat itu dengan menyebut Trump sebagai Dotard. Dotard sendiri diartikan sebagai “Kakek pikun”

    Akan kah mereka memberi gelar itu pada pertemua besok? Dan apa yang terjadi ini jika keduanya memang benar kembali mengulang saling “ejek”. Jawabanya, kita lihat aja besok. Dan semoga mereka bisa jadi sahabat.

    Sebelum memutuskan untuk tetap bertemu dengan Kim, Donald Trump sempat mengatakan batal bertemu Kim.

    BACA JUGA :  Gubernur Ansar Serahkan Bantuan Untuk Masjid Al Uswah Tanjungpinang Rp920 Juta

    Pertemua kedua pemimpin yang di media oleh Singapura ini untuk mencari kesepakatan bahkan mengenai cara mendefinisikan denuklirisasi di semenanjung Korea.

    Trump menginginkan pembongkaran program senjata nuklir Korea Utara secara lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah lagi. Sebagai imbalan, Amerika berjanji akan membantu Korea Utara bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat embargo atas kepemilikan nuklir.