Tim Kuda Hitam Kroasia, Mati-Matian Tumbangkan Inggris

    1419
    0
    Kroasia Vs Inggris pada laga Semifinal Piala Dunia 2018 | Foto : Indosport.com

    DETIKEPRI.COM, BOLA – Laga Semifinal Piala Dunia 2018 bakal menjadi babak baru bagi Inggris yang telah lama tidak dapat melaju ke babak Final, Penantian Inggris cukup panjang, dan perjuangan berat untuk melumpuhkan pertahan Tim kuda hitam juga tidak bisa dianggap enteng.

    Kroasia sebelumnya tidak pernah digadang-gadang bakal masuk ke babak semifinal, sebab dari penampilan awal Piala Dunia 2018 Kroasia tidak memiliki kesempatan baik.

    Bagi Inggris, yang dianggap sebagai penemu permainan sepak bola modern, keberhasilan masuk final akan menjadi pencapaian terbesar sejak Piala Dunia 1966.

    Pelatih Inggris, Gareth Southgate, mengatakan kesempatan seperti ini mungkin tidak akan ada lagi dalam beberapa tahun ke depan dan mendesak timnya ‘membuat sejarah’.

    Pernyataan mantan bos klub Middlesbrough itu memang bisa dipahami.

    Inggris datang ke Rusia bukan sebagai tim unggulan, yang membuat ekspektasi publik di Inggris kali ini tak begitu besar. Maklum tak ada pemain bintang di tim nasional di luar nama-nama seperti Harry Kane, Jordan Henderson atau Raheem Sterling.

    BACA JUGA :  Pulau Pecong Dihantam Puting Beliun, 26 Rumah Rusak, 2 Kios BBM Hancur

    Inggris mulai diperhitungkan setelah menang adu penalti melawan Kolombia di babak 16 besar dan setelah itu, Three Lions -julukan bagi timnas Inggris, sukses melewati Swedia di babak perempat final.

    Sejak itu pula, demam Piala Dunia menggila.

    Lagu Three Lions, yang salah salah satu syairnya berbunyi it’s coming home ada di mana-mana. Frase ini mengacu pada harapan agar sepak bola pulang ke kampung halaman, pulang ke tanah leluhur.

    Southgate mengatakan suasana kebatinan di timnya sangat optimistis menghadapi Kroasia.

    “Tim ini terdiri dari anak-anak muda yang sangat bangga bisa bermain untuk tim nasional. Mereka bermain dengan penuh percaya diri di turnamen akbar. Kami yakin dengan kemampuan mereka,” kata Southgate. dilansir dari laman bbc.com

    Minimnya nama-nama besar dianggap sebagai salah satu nilai tambah bagi Inggris, yang menyebabkan mengapa para pemain bisa sangat kompak baik di dalam maupun di luar lapangan.

    BACA JUGA :  Jangan Buang Kulit Buah ini karena Banyak Manfaatnya!

    Kroasia, tak diragukan lagi, adalah lawan terberat yang dihadapi Inggris sejauh ini di Piala Dunia 2018.

    Kroasia terlalu letih?

    Tim dari negara kecil ini -hanya berpenduduk sekitar empat juta jiwa- bukan tim sembarangan.

    Mereka lolos ke semifinal Piala Dunia 1998 di Prancis sebelum disingkirkan tuan rumah.

    “Itu adalah kenangan manis bagi kami. Para pemain mencatat sejarah… kami akan mencoba mengulang kenangan manis itu, meski kami sadar itu tidak akan mudah. Tapi kami akan coba,” kata Zlatko Dalic, pelatih timnas Kroasia.

    “Kami menghormati Inggris juga Prancis. Tapi jujur saja, mereka tak lebih baik dari kami,” kata Dalic.

    Pemain belakang Dejan Lovren -yang memperkuat Liverpool- menyebut tiket ke final sebagai kesempatan sekali seumur hidup, “Mungkin kesempatan ini akan datang lagi, tapi mungkin juga tidak akan pernah datang.”

    BACA JUGA :  Uighur Teraniyaya, Griezmann Putuskan Hubungan dengan Huawei

    Kroasia maju ke semifinal setelah mengalahkan tuan rumah Rusia melalui adu penalti dan Lovren mengatakan Kroasia akan bermain habis-habisan serta menepis kekhawatiran para pemain Kroasia terlalu letih setelah menang atas Rusia.

    “Saya siap, rekan-rekan satu tim juga siap. Dalam keadaan seperti ini, kami semua melupakan kelelahan yang mungkin kami alami,” katanya.

    Catatan Inggris vs Kroasia

    • Keduanya bertemu di kompetisi resmi, babak penyisihan grup Piala Eropa 2004, Inggris menang 4-2
    • Semifinal ini adalah laga kedelapan bagi kedua tim, sejauh ini Inggris menang empat kali, Kroasia dua kali, seri satu kali
    • Terakhir kali Kroasia menang adalah pada 2007, di babak kualifikasi Piala Eropa 2008. Kroasia menang 3-2, sekaligus membuat Inggris gagal berlaga di putaran final Piala Eropa 2008
    • Enam dari tujuh pertandingan terdahulu dilangsungkan hari Rabu waktu Eropa