Brazil Tolak Uji Klinis Vaksin Dari China, ‘Kemenangan’ Kata Bolsonaro

    1242
    0

    Sinovac mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya sedang berkomunikasi dengan Brasil tentang insiden yang dilaporkan.

    “Kami mengetahui bahwa kepala Institut Butantan percaya bahwa kejadian merugikan yang serius ini [SAE] tidak terkait dengan vaksin,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

    “Studi klinis di Brasil dilakukan secara ketat sesuai dengan persyaratan GCP [Praktik Klinis yang Baik] dan kami yakin akan keamanan vaksin tersebut.”

    Penangguhan dalam proses uji klinis bukanlah hal yang di luar kelaziman. Pada September lalu, Inggris menghentikan uji klinis untuk sebuah vaksin Covid-19 lain setelah seorang peserta diduga mengalami reaksi merugikan.

    Uji klinis vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Oxford University kembali dilanjutkan beberapa kemudian setelah pihak berwenang menyatakan bahwa aman untuk dilanjutkan.

    Presiden Brasil secara terbuka menyatakan lebih memilih vaksin yang dikembangkan AstraZeneca, dan mengatakan pemerintahnya tidak akan membeli vaksin Covid-19 buatan China.

    BACA JUGA :  1.912 Paket Sembako Telah Dibagikan Polres Bintan Kepada Masyarakat Bintan

    Covid merupakan isu yang sangat politis di Brasil

    Apakah keputusan Anvisa didasarkan pada sains atau politik? Itu merupakan pertanyaan yang sedang dilontarkan banyak warga Brasil karena topik mengenai vaksin – atau lebih tepatnya, Covid-19 – merupakan topik yang sangat politis di Brasil.

    Sejak awal wabah melanda, Jair Bolsonaro meremehkan virus itu dan berkeras tetap membuka negara, sambil mengatakan bahwa virus corona hanya merupakan pilek ringan. Tetapi pendekatan itu bertentangan dengan banyak pemimpin daerah di negara tersebut – bahkan dengan orang-orang yang biasa dia anggap sebagai teman.

    João Doria adalah gubernur negara bagian terpadat (dan kaya) di Brasil. Pada 2018, dia mendukung Bolsonaro menjadi presiden. Tapi kedua pria itu kini berseberangan.

    BACA JUGA :  Joko Widodo Bacaleg PKS Dapil Provinsi Jawa Tengah

    Ketika Covid-19 melanda, Doria memimpin para gubernur negara bagian untuk menerapkan kebijakan karantina dan menyarankan orang untuk tinggal di rumah. Hal itu membuat Bolsonaro kesal. Dukungan gubernur untuk vaksin Sinovac juga telah memperparah situasi.

    Persaingan keduanya diprediksi tidak akan hilang dalam waktu dekat. Doria diperkirakan akan mengajukan diri dalam pemilu 2022 – itulah mungkin mengapa Bolsonaro merasa sedikit kompetitif.

    Sudah sejauh mana proses pencarian vaksin?

    CoronaVac adalah satu dari sekitar 12 vaksin yang berada dalam tahap uji klinis – atau yang dikenal sebagai uji coba fase 3 – di seluruh dunia.

    Ini adalah tahap penting dalam pengembangan vaksin, tatkala beberapa vaksin eksperimental akan gagal.

    Berita penangguhan vaksin di Brasil muncul tak lama setelah pengembang vaksin lainnya, yakni perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizer, mengatakan vaksin yang mereka kembangkan telah menunjukkan tingkat efektivitas sebesar 90%.

    BACA JUGA :  Modus Pencurian Pecah Kaca Mobil, Ternyata Jaringan Antar Provinsi

    Bulan lalu, uji klinis vaksin Oxford meninjau kematian seorang sukarelawan di Brasil, dan mengatakan hasil penilaian tidak mengungkapkan masalah keamanan.

    Bagaimana China menggunakan vaksin eksperimental?

    Selain uji klinis fase 3 yang diadakan di luar negeri, China juga memberikan vaksin Covid-19 eksperimental di dalam negeri.

    CoronaVac adalah satu di antara tiga vaksin virus corona eksperimental yang telah digunakan China untuk mengimunisasi ratusan ribu orang melalui program penggunaan darurat.

    Sinovac sebelumnya mengatakan hampir semua karyawannya dan keluarga karyawan telah menerima vaksin tersebut.

    Dan, seorang pejabat kesehatan China sebelumnya mengatakan bahwa efek samping yang serius belum ditemukan dalam uji klinis.