Trump Kalah, Biden Bakal Terhalang Melenggang Gedung Putih

    1212
    0

    DETIKEPRI.COM, AS – Presiden Amerika Serikat Donald Trump tak menerima kekalahan dari Joe Biden-Harris, Trump mengungkapkan bahwa kemenangan Joe Biden-Harris adalah sebuah kecurangan yang harus dikoreksi kembali.

    Namun hingga kini kubu Trump belum dapat menunjukan tudingan kecurangan yang di arahkan kepada Tim Joe Biden, bahkan tuduhan kecurangan itu juga dilancarkan melalui twitter.

    Dengan huruf kapital Trump mentweet terkait kecurangan dengan mengatakan bahwa pemungutan suara masih diperdebatkan (Disputed).

    Joe Biden menyebut penolakan Presiden Donald Trump untuk mengakui kekalahan dalam pemilihan presiden pekan lalu sebagai hal yang “memalukan”.

    Namun sang presiden AS terpilih – yang telah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara asing – bersikeras bahwa tidak ada yang akan menghentikan perpindahan kekuasaan.

    Sementara itu, Trump menyatakan dalam serangkaian twit bahwa ia pada akhirnya akan memenangkan pemilihan meski ia telah diproyeksikan bakal kalah.

    BACA JUGA :  Enam Bom Meledak Di Bangkok, Saat di Gelar Menlu KTT ASEAN

    Sebagaimana yang terjadi setiap empat tahun, media AS memproyeksikan pemenang pemilihan presiden.

    Belum satu pun hasil di negara bagian yang disertifikasi, penghitungan suara di beberapa tempat masih berlangsung, dan hasil pemilu hanya akan diketahui secara pasti setelah Electoral College AS bertemu pada 14 Desember.

    Apa kata Biden?

    Dilansir Detikepri.com dari bbc.com Sang presiden-terpilih ditanyai oleh seorang reporter pada hari Selasa, tentang pandangannya terhadap penolakan Trump untuk mengakui kekalahan.

    “Saya pikir ini hal yang memalukan, jujur saja,” kata Biden, seorang politikus Demokrat, di Wilmington, Delaware.

    “Satu-satunya, bagaimana saya bisa mengatakan ini dengan hati-hati, saya pikir ini tidak akan membantu warisan sang presiden.”

    “Ujung-ujungnya, Anda tahu, semua hasilnya akan terlihat pada 20 Januari,” imbuhnya, mengacu pada hari pelantikan.

    BACA JUGA :  Pertama di Finlandia, Pria Transgender Melahirkan

    Biden telah bercakap-cakap lewat telepon dengan beberapa pemimpin negara asing sembari bersiap untuk menjabat.

    PM Inggris Boris Johnson, PM Irlandia Micheál Martin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Angela Merkel termasuk di antara mereka yang berbicara dengannya pada hari Selasa.

    Mengenai percakapan tersebut, Biden berkata: “Saya memberi tahu mereka bahwa Amerika telah kembali. Kita kembali bermain.”

    Ia beserta Wakil Presiden terpilih Kamala Harris terus melakukan proses transisi. Namun satu lembaga pemerintah pimpinan pejabat yang ditunjuk Trump menghalang-halangi proses tersebut.

    Badan Administrasi Umum mengkoordinasikan pendanaan dan akses kepada departemen federal untuk pemerintahan yang akan datang. Namun, ia sejauh ini menolak untuk secara formal mengakui Biden sebagai presiden-terpilih.

    Meski demikian, sang presiden-terpilih berkata: “Kami tidak melihat ada yang memperlambat kami, sejujurnya.”

    BACA JUGA :  J-lo Tampil di Inegurasi Pelantikan Joe Biden, Lady Gaga Nyanyikan Lagu Kebangsaan

    Apa kata Trump dan para sekutunya?

    Pada Selasa (10/11) Trump mengirim beberapa twit dalam huruf kapital tentang “kecurangan masif dalam penghitungan surat suara,” sambil menegaskan: “Kita akan menang!”

    Twit-twitnya diberi label yang menyatakan klaim tersebut “diperdebatkan” (disputed) oleh Twitter.

    Sang presiden telah membuat klaim tak berdasar bahwa Biden hanya bisa memenangkan pemilu melalui kecurangan, namun sejauh ini belum ada bukti yang mendukung tuduhan itu.

    Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, seorang loyalis Trump, berkata kepada konferensi pers di Departemen Luar Negeri pada hari Selasa bahwa setelah setiap suara “legal” dihitung, “periode kedua pemerintahan Trump” akan dimulai.

    Sebagian besar rekan Trump di partai Republik telah menahan diri untuk mengakui proyeksi kemenangan Biden.