DETIKEPRI.COM, Sriwijaya Air adalah maskapai penerbangan Indonesia yang memiliki standar keamanan kategori satu di nasional sejak tahun 2007. Berdiri sejak tahun 2003 Sriwijaya Air bisa dikatan cukup berhasil menjadi maskapai penerbangan terbesar ke tiga.
Sriwijaya Air didirikan oleh keluar Lie yaitu Hendry Lie dan Chandra Lie dengan Johannes Bundjamin dan Andy Halim. Ada hal yang menjadi pertanyaan besar, sekalipun menjadi maskapai penerbangan teraman di nasional.
Sriwijaya Air termasuk anak perusahaanya NAM Air masuk dalam daftar maskapai penerbangan yang dilarang di Uni Eropa, karena alasan keamanan pada Desember 2014 lalu.
Tentu ini bukanlah hal remeh yang diberlakukan oleh Uni Eropa, terlebih Uni Eropa memiliki standar yang cukup tinggi untuk keamanan sebuah transportasi, udara, darat dan laut.
Penempatanan daftar larangan jelas telah melalui beberapa uji yang mengakibatkan Sriwijaya Air dan NAM Air masuk dafar larangan Uni Eropa.
Melansir dari data Wikipedia Indonesia Pada tanggal 8 November 2019 Kerjasama Operasional diantaranya maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air dihentikan ditandai dengan mulai beroperasinya kembali peralatan ground service milik Sriwijaya Air yang semula disimpan saat Kerja sama Operasional (KSO) sedang berlangsung.
Hal ini dikarenakan pihak Garuda Group yang secara sepihak menghentikan penyediaan layanan kepada penumpang Sriwijaya Air karena Sriwijaya Group tidak membayar tunai kepada Garuda Indonesia Group untuk penyediaan fasiltas layanan tersebut.
Sejarah Sriwijaya Air
PT Sriwijaya Air lahir sebagai perusahaan swasta murni yang didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim. Beberapa tenaga ahli yang turut menjadi pionir berdirinya Sriwijaya Air diantaranya adalah Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W, Capt. Harwick L, Gabriella, dan Suwarsono.