DETIKEPRI.COM, EKONOMI & BISNIS – Perang Dagang yang terjadi beberapa pekan ini mengakibatkan kehancuran ekonomi dunia menurut Organisasi Perdangangan Dunia (Word Trade Organization) pada hari Kamis memperkirakan pertumbuhan perdagangan yang cukup kuat sepanjang tahun ini, namun kemudian memperingatkan hal itu dapat terhambat jika ada penerapan proteksionesme.
WTO memproyeksi pertumbuhan 4,4% dalam volume perdagangan tahun ini dan pertumbuhan yang moderat sebesar 4% pada tahun 2019.
Namun Dirjen WTO Roberto Azevedo memperingatkan bahwa tingginya tingkat pertumbuhan dapat hancur jika masing-masing negara menerapkan kebijakan perdagangan yang membatasi, termasuk tindakan saling balas.
“Siklus pembalasan adalah hal terakhir yang dibutuhkan perekonomian dunia,” tambahnya. Tahun lalu volume perdagangan mencatatkan peningkatan paling kuat sejak tahun 2011, menandakan ekonomi dunia akhirnya berada pada jalur pemulihan yang berkelanjutan setelah krisis keuangan. dilansir dari laman cnbcindonesia.com
Dalam ramalan terbarunya, WTO mengatakan risiko “tampaknya lebih seimbang daripada beberapa waktu sebelumnya, sejak krisis keuangan terjadi,” tetapi mencatat bahwa ketidakpastian sudah meningkat lagi.
Berbicara kepada reporter, Azevedo mengatakan meskipun untuk saat ini beberapa tarif yang di umumkan masih dalam bentuk proposal, namun dampak perselisihan telah menjangkau kepercayaan pasar global.
Saat ditanya apakah saat ini dunia sedang dalam perang dagang, ekonom yang lahir di Brazil tersebut mengatakan: “Secara teknis, saya mengatakan belum, kita belum sampai di perang dagang… Ada beberapa langkah yang sudah di umumkan namun belum diterapkan… secara politis saya pikir kita sedang melihat awal dari [perang dagang] itu dan yang sudah saya lakukan adalah memberi tahu anggota untuk menghindarinya.” (Ptr)