Dinas Kesehatan Bintan Terkesan Menutupi Kasus Reaktif Covid-19 di Kecamatan Bintan Timur

    699
    0
    Mengapa masyarakat begitu takut terserang atau terpapar virus corona, hanya satu hal yang ditakutkan bukan hanya kematian | Photo : Ilustrasi/Net

    DETIKEPRI.COM, BINTAN – Salah satu RT yang berada di kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur dikabarkan hasil reaktif rapid test Covid-19 yang diadakan oleh UPT Puskesmas Pembantu Kelurahan Sei Lekop, Selasa (9/6) lalu.

    Informasi yang diperoleh media ini, kejadian berawal dari tes Swab anak dari rt tersebut yang bekerja sebagai Honorer di UPT Puskesmas Pembantu Sei Lekop yang dinyatakan hasil tesnya reaktif.

    “Hasil tes dari anak pertama dan kedua Reaktif, yang non reaktif cuma istrinya,” ungkap salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya. Menurut sumber tersebut sampai saat ini, masih menerima tamu yang datang untuk melakukan kepengurusan di RT tersebut.

    BACA JUGA :  Samsung Galaxy XCover6 Pro resmi dengan konektivitas 5G dan baterai bisa diganti

    Seharusnya gak usahlah menerima tamu dan jangan bebas melakukan aktifitas dulu, dan tahu dirilah. Lakukanlah karantina mandiri. Seperti yang telah dilakukan oleh pasien reaktif beberapa waktu lalu,” ujarnya, Jum’at (12/6) pagi. Lagi pula, kata Sumber saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan terkesan menutupi hasil tes tersebut.

    Ini terbukti dengan tidak adanya tindakan protokol kesehatan seperti kasus kasus pasien reaktif lainnya. Seperti pasien reaktif dari karyawan Pelindo, dan baru baru ini karyawan dari Bank Mandiri. Ini seakan akan benar benar ditutupi, sehingga gak ada masyarakat yang tahu,” tutupnya.

    BACA JUGA :  Putus Kerjasama Dengan Yamaha, Ini Alasan Tech 3

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni membenarkan adanya hasil swab tersebut. Kalau misalnya dia tidak patuh untuk melakukan karantina mandiri, maka akan kita paksa untuk dititipkan atau gimana nantinya lah,” sebutnya saat dihubungi melalui telepon seluler.

    Gama meminta peran serta masyarakat untuk memantau supaya dia patuh dalam melakukan karantina mandiri. Gama juga membantah adanya kabar bahwa pasien reaktif tersebut masih melakukan aktifitas pekerjaan di UPT Puskesmas Pembantu Kelurahan Sei Lekop. Mana ada berkerja lagi, dan nerita itu dapat informasi dari mana sampeyan. Karena mereka sudah kita suruh karatina mandiri,” tegasnya.

    BACA JUGA :  Dovizioso Teratas di FP1 Motogp Ceko, Ducati Mulai Bangkit

    Sementara itu Dr. Zailendra selaku Kepala PKM Sungai lekop sampai berita ini diterbitkan tidak mau mengangkat telpon dari awak media dan tidak ada jawaban dari pesan whatsapp saat dikonfirmasi.