“Rusia bahkan telah membuat ancaman terbuka tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam konteks perang di Ukraina,” kata SIPRI dalam ringkasan peluncuran buku tahunan 2022.
“Meskipun ada beberapa keuntungan signifikan dalam pengendalian senjata nuklir dan perlucutan senjata nuklir pada tahun lalu, risiko penggunaan senjata nuklir tampaknya lebih tinggi sekarang daripada kapan pun sejak puncak perang dingin,” kata Direktur SIPRI Dan Smith.
Tahun lalu terlihat sedikit pengurangan jumlah total hulu ledak nuklir menjadi sekitar 12.705 di seluruh dunia. Sekitar 90 persen dari semua senjata nuklir dipegang oleh Amerika Serikat dan Rusia.
SUMBER : ALJAZEERA