Puluhan WNI Terjebak di Bandara Hongkong, Ketakutan Saat ada Polisi dan Pendemo

    706
    0
    Rombongan atlet renang DKI Jakarta saat berada di KJRI Hong Kong menjelang keberangkatan ke bandara pada Selasa (13/08) pagi. | Photo : Gama Hakim/BBC

    DETIKEPRI.COM, HONGKONG – Demonstrasi yang pecah di Hongkong terus berjalan hingga saat ini, bahkan awalnya demo damai berakhir dengan bentrokan antara pendemo dengan aparat keamanan, pemukulan dan penangkapan juga menjadi warna di demo hongkong.

    Tidak sedikit dari pendemo yang ikut menjadi korban pemukulan dan bahkan kekerasan, banyak dunia internasional menyoroti demo di hongkong, sebab pasar elektronik terbesar asia saat ini sudah tidak dapat berjalan dengan baik akibat aksi demo besar-besar tersebut.

    Terlebih dengan Warga Negara Republik Indonesia yang saat ini sedang berada di Hongkong, tidak sedikit dari mereka merasa ketakutan saat ada polisi dan para pendemo.

    WNI tidak dapat berbuat banyak terlebih lagi bandara di tutup dan tidak aktifitas penerbangan kemanapun, sehingga Hongkong saat ini lumpuh dan tidak aktifitas bisnis apapun.

    BACA JUGA :  Menjadi Narasumber Pembekalan KKN UMRI Pekanbaru, Pj. Bupati Kampar : Mahasiswa mempunyai Peran Dalam Mewujudkan Desa Sejahtera

    Dihantui kemungkinan adanya unjuk rasa susulan, puluhan WNI kembali mendatangi bandara Hong Kong, Selasa (13/08), untuk pulang ke Indonesia setelah sempat terjebak unjuk rasa di bandara itu pada Senin.

    Selasa pagi, sekitar pukul 09.15 waktu setempat, 47 orang atlet renang DKI Jakarta serta pelatih dan pengurusnya, meninggalkan Kantor KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) di Hong Kong, menuju bandara.

    Rombongan ini terdiri tim pelatda DKI Jakarta yang berjumlah 28 orang serta tim renang mahasiswa (PPLM) Jakarta berjumlah 19 orang.

    Menurut pelatihnya, para atlet renang ini berada di Hong Kong untuk melakukan try out dalam kejuaraan renang Hong Kong Open 2019.

    Mereka menginap di kantor konsulat setelah dijemput pihak KJRI di bandara Hong Kong pada Senin malam setelah penerbangan mereka ditunda karena pengunjukrasa memblokade bandara.

    BACA JUGA :  Kolaborasi Dovizioso - Petruci Buahkan Hasil Yang Menawan

    Selain atlet renang asal Jakarta, ada sekitar 20 WNI lainnya, seperti pekerja migran dan perorangan, yang sempat terjebak di bandar udara Hong Kong, sehingga tertunda penerbangannya, kata pejabat KJRI.

    “Kita sedang mempersiapkan keberangkatan (puluhan WNI) untuk balik ke bandara untuk memproses penerbangan ke Indonesia,” kata Pelaksana Tugas Konsul Jenderal RI di Hong Kong, Mandala Purba, dilansir dari laman BBC News Indonesia.

    Mereka memutuskan kembali ke bandara setelah mendapat kepastian bahwa bandara “sudah dibuka kembali” dan kepastian “adanya penerbangan”, kata Mandala.

    Sementara, pelatih renang DKI Jakarta, Albert Sutanto, mengatakan pihaknya memutuskan lebih awal mendatangi bandara untuk mengantisipasi kemungkinan adanya unjuk rasa susulan pada Selasa siang atau sore.

    Sebagai opsi pertama, mereka akan meninggalkan Hong Kong pada penerbangan Chatay Pasific sekitar pukul 15.00 atau opsi keduanya pada sekitar pukul 19.00.

    BACA JUGA :  Kapolresta Barelang Gelar Buka Bersama Jurnalis

    “Kita belum tahu penerbangan jam berapa,” kata Albert, saat dihubungi BBC News Indonesia melalui sambungan telepon dari Jakarta, Selasa.

    Pengunjuk rasa pro-demokrasi sempat menduduki sebagian lokasi penting di bandara Hong Kong yang menyebabkan sedikitnya 100 penerbangan ditunda pada Senin. | Photo : ANTHONY KWAN/GETTY

    Saat dihubungi, Albert dan tim renang Indonesia baru saja meninggalkan KJRI di Hong Kong, sekitar pukul 09.05 WIB untuk menuju bandara Hong Kong, dengan mengendarai bus.

    Sesuai masukan dari KJRI, mereka memutuskan lebih awal ke bandara untuk mengantisipasi kemungkinan unjuk rasa akan terulang.

    “Kalau naik yang jam 19.00 waktu setempat, kita dengar ada demo lagi antara pukul dua dan tiga. Jadi, kalau bisa kita sudah berada di dalam airport,” papar Albert.

    Belum lagi kalau nanti aparat kepolisian Hong Kong memblokade pengunjuk rasa dari kawasan bandara, tambahnya. “Kita takut enggak bisa masuk ke bandara juga.”