DETIKEPRI.COM, EKBIS – Terpaan badai blacklist dari negara-negara Eropa menjadikan Huawei memaksakan diri untuk membuat produk yang terbaik dan memiliki kemapuan lebiha baik baik dari smartphone lainnya. Bahkan saat ini phonsel huawei tidak dapat melakukan update seri terbaru Android.
Kondisi panas ini memperburuk sistem kerja dari smartphone Huawei yang tak lagi bisa update versi terbaru Android, bahkan google telah melakukan pemblokiran terhadap Huawei.
Dari beberapa tekanan yang terjadi terhadap Huawei, dan memaksa phonsel pintar asal negeri tirai bambu ini untuk membuat sebuah gebrakan baru dengan menciptakan Operating System (OS) sendiri yang diberi nama HongMeng dan Ark.
Bahkan pada triwulan 2019 ini Huawei telah mengalahkan jumlah penjualan Apple Smartphone dan justru naik hampir mencapai 50% penjualan di seluruh dunia.
Sementara Samsung memiliki penurunan hingga 8,1% pada triwulan 2019 dibandingkan pada tahun 2018 lalu, sementara itu Apple berada pada posisi ketiga dengan jumlah penurunan yang sangat signifikan hingga mencapai 30,2% dibandingkan pada 2018 lalu, data ini menurut lembaga riset IDC.
Jumlah penjualan per triwulan awal 2019 Samsung dapat menjual sekitar 71,9juta unit yang dapat di jual dan di kapalkan oleh Samsung pada triwulan pertama ini. Dibandingkan pada tahun 2018 lalu.
Sementara Huawei telah berhasil menjual produknya pada triwulan pertama pada 2019 sebanyak 59,1 juta unit dan ini mengalami peningkatan hampir 50% dibandingkan pada tahun 2018.
Apple sendiri memiliki penurunan jauh pada triwulan awal 2019, Apple hanya berhasil menjual sebanyak 36,4juta unit dan terjadi penurunan hingga 30,1% dari tahun 2018 lalu.
Dapat diperkirakan bahwa Huawei bakal menyalip Samsung yang telah bertengger sebagai raja gaway selama beberapa dekade terakhir.
Apple telah tergeser sebagai Runner Up, dengan direbutnya pangsa pasar sebesar 30% untuk awal 2019 ini.
Namun jalan Huawei tidak bakal mulus karena beberapa negara Eropa melakukan pemblokiran terhadap phonsel pintar berasal dari China ini.
Alasan keamanan yang mengakibatkan Amerika dan negara Eropa lainnya melakukan pemblokiran terhadap Huawei, Amerika sendiri merilis Undang-Undang keamanan (NDAA) 2019 yang didalamnya ada isu keamanan dan cyber sistem yang digunakan Huawei.
Bahkan sistem operasi yang selama digunakan Huawei adalah Android pada 2019 ini Google tidak lagi mengirimkan update terbaru ke phonsel Huawei.
Sehingga memaksa pihak Huawei untuk membuat sebuah sistem operasi terbaru, dan benar Huawei telah menciptakan sebuah sistem operasi yang diberi nama HongMeng atau Ark OS, yang rencana pada 2020 mendatang sistem operasi ini bakal di luncurkan.
Sehingga para pengguna Huawei akan lebih dikenalkan dengan sistem operasi yang baru berbeda dengan IOS dan Android. Sistem operasi ini juga menggandeng toko sendiri.
Huawei menciptakan sistem operasi sendiri dan menggandeng pasar sendiri atau toko sendiri yang diberi nama Huawei Apps Gallery.
Perang teknologi yang dilakukan Amerika justru memaksa produksi teknologi China untuk menciptakan produk yang lebih dapat bersaing di dunia.
Perkembangan pesat smartphone seperti Oppo, Xiomi, Huawei dan beberapa gawai asal China banyak merajai penjualan selama kurun 2018 hingga 2019 ini. (Ptr)
