Drs. Nyat Kadir : Lemahnya Ekspor Indonesia Menuai Kekecewaan Pihak pemerintah

    1459
    0
    Drs. H. Nyat Kadir / foto : istimewa

    DETIKEPRI.COM, BATAM — Drs. H. Nyat Kadir bertugas di DPR RI Komisi VI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, investasi dan BUMN menilai terkait masih kalahnya ekspor Indonesia dibanding Thailand, Vietnam dan Malaysia yang menuai kekecewaan pihak pemerintah Indonesia.

    “Sebagaimana praktik selama ini, mekanisme ekspor melibatkan kewenangan sejumlah kementerian dan lembaga,” ujar dia dalam Kegiatan Dengar Pendapat di gedung lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Senin (14/5) lalu.

    Menurut Nyat Kadir, kinerja ekspor juga ditentukan faktor biaya produksi dalam negeri dan logistik. Dalam konteks biaya produksi, pelaku usaha sering mempersoalkan suku bunga dan harga energi.

    BACA JUGA :  Awal Mula Bank Mandiri Tertipu PT SNP Sebesar Rp 1,4 T
    Kegiatan Dengar pendapat di Gedung lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam / foto : feri beroda

    Legislator berlatar belakang pengusaha itu menambahkan, pelaku usaha membandingkan tingginya suku bunga di dalam negeri yang mencapai dua digit.

    Sementara di Tiongkok dan beberapa negara lain justru menawarkan kredit modal kerja dengan bunga di kisaran 5 persen.

    Sedangkan pada aspek logistik ada persoalan inefisiensi. Menurut Nyat kadir, faktor logistik sudah menjadi masalah sejak lama yang menyebabkan produk ekspor Indonesia tidak kompetitif.

    BACA JUGA :  Alodokter Penuhi Standard Keamanan Informasi dan Perlindungan Data Pengguna dengan Raih Sertifikasi ISO 27001

    “Pada faktor logistik inilah tergambar banyaknya kewenangan dari sejumlah kementerian dan lembaga, karena menyangkut angkutan darat, udara, laut, kereta api, manajemen pelabuhan, pergudangan hingga proses pengiriman,” sebut anggota DPR RI Fraksi Nasdem.

    Guna meningkatkan kinerja ekspor, dia menambahkan, faktor biaya produksi dan logistik harus dikaji lagi. Sebab, kontribusi faktor suku bunga, harga energi dan faktor logistik cukup signifikan dalam menentukan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar internasional.

    BACA JUGA :  Avalanche Jeblok 2,8 Persen, Setelah Kripto Meradang di Akhir Pekan

    “Mendongkrak kinerja ekspor tidak cukup dengan mendeteksi kebutuhan dan permintaan pasar internasional. Upaya itu harus pula didukung oleh strategi produksi dan logistik yang efisien agar bisa mengalahkan produsen dari negara lain,” cetusnya.

    Karena itu Nyat Kadir menegaskan, pimpinan DPR akan mendorong upaya peningkatan kinerja ekspor. “Mengingat kekuatan ekspor menjadi faktor yang menentukan tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi, selain investasi dan konsumsi masyarakat,” jelas dia.