Turki ingin ‘Langkah Nyata’ dari Swedia, Finlandia atas tawaran NATO

    600
    0
    Presiden Turki
    Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan langkah-langkah harus mencakup komitmen tertulis untuk memerangi 'terorisme' dan kerja sama industri pertahanan [File: AP]

    DETIKEPRI.COM, ANKARA – Presiden Turki mengatakan tidak ada kemajuan yang dapat dicapai dalam proses tersebut tanpa melihat ‘langkah nyata’ oleh kedua negara.

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan langkah-langkah harus diambil untuk mengatasi kekhawatiran “sah” Ankara atas tawaran NATO dari Finlandia dan Swedia.

    Menurut sebuah pernyataan oleh Direktorat Komunikasi Turki pada hari Rabu, Erdogan mengatakan kepada Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam panggilan telepon bahwa tidak ada kemajuan yang dapat dicapai tanpa melihat “langkah-langkah nyata” oleh Finlandia dan Swedia yang akan memenuhi “harapan yang sah” Turki.

    Langkah-langkah tersebut dapat mencakup komitmen tertulis untuk perubahan paradigma dalam memerangi “terorisme” dan kerja sama industri pertahanan, katanya.

    Harapan Turki tidak dipenuhi oleh dokumen dari Swedia, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan, menambahkan setiap negosiasi tentang upaya negara-negara Eropa utara untuk bergabung dengan NATO harus memenuhi tuntutan Turki terlebih dahulu.

    BACA JUGA :  Pekerja Anggur California Lakukan Perubahan, Akibat Tragedi Api, Asap dan Panas

    Sementara itu, Stoltenberg mengatakan di Twitter bahwa dia mengadakan “percakapan konstruktif” dengan Erdogan menjelang KTT NATO di Madrid yang akan diadakan 29-30 Juni.

    “Kami membahas pentingnya mengatasi masalah keamanan Turki yang sah dalam perang melawan terorisme dan membuat kemajuan dalam proses aksesi NATO untuk Finlandia dan Swedia,” tambahnya.

    Cavusoglu sebelumnya mengatakan kedua negara harus mengubah undang-undang mereka jika diperlukan untuk memenangkan dukungan Ankara.

    BACA JUGA :  BI Klaim Pelemahan Rupiah Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

    Kedua negara Nordik membalikkan dekade non-blok militer dengan mengajukan keanggotaan NATO pada Mei, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

    Namun, setiap kesepakatan keanggotaan NATO harus disetujui dengan suara bulat oleh semua 30 anggota aliansi, dan Turki telah memblokir tawaran mereka.

    Ankara menuduh tetangga Nordik menyediakan tempat yang aman bagi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, yang terdaftar sebagai kelompok “teroris” oleh Turki dan sekutu Baratnya, serta kelompok Kurdi lainnya di Suriah.

    Stoltenberg mengatakan pada hari Senin, selama kunjungan ke Swedia, bahwa NATO bekerja “keras dan aktif” untuk menyelesaikan masalah Turki “sesegera mungkin”.

    Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengakui pada hari Selasa bahwa tawaran Nordik bisa terhenti jika kesepakatan dengan Turki tidak tercapai sebelum KTT nanti pada bulan Juni.

    Penambangan Laut Hitam

    Turki telah menyarankan kapal yang mengangkut pengiriman gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam negara itu dapat dipandu melalui banyak tambang di sana.

    BACA JUGA :  Bupati Hj. Winarti Hadiri Penyuluhan Hukum Perdata Di Provinsi Lampung

    Pengiriman biji-bijian Ukraina terhenti sejak invasi Rusia dan blokade pelabuhan, memicu harga global untuk biji-bijian, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk. PBB sedang mencoba untuk menengahi kesepakatan untuk melanjutkan ekspor gandum Ukraina dan ekspor makanan dan pupuk Rusia.

    Rusia pada hari Rabu mengatakan pihaknya menawarkan “jalan yang aman” untuk pengiriman gandum Ukraina dari pelabuhan tetapi tidak bertanggung jawab untuk membangun koridor.

    “Kami mengatakan kami dapat memberikan jalan yang aman jika koridor ini didirikan,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia.

    Cavusoglu mengatakan akan “membutuhkan waktu” untuk menghapus ranjau di pelabuhan Ukraina tetapi koridor laut yang aman dapat dibangun di daerah tanpa ranjau.