Kang Ibing Sang Legenda Sunda

    4170
    0
    Kang Ibing/foto: istimewa

    DETIKEPRI.COM, TOKOH — Kang Ibing adalah pelawak Indonesia yang  tergabung dengan grup lawak De’Kabayan yang terdiri antara lain Aom Kusman dan Suryana Fatah. Pelawak ini juga aktif dalam kesenian Sunda dan pula pernah aktif sebagai Penyiar Radio Mara Bandung bersama Wildan Nasution.

    Pemilik nama lengkap R. Aang Kusmayatna Kusiyana Samba Kurnia Kusumadinata ini berasal dari pasangan R Suyatna Bin Aang – Nyi R Kusdiah Ratna Komala. Ibing ikut kakek dan neneknya tinggal di kawasan Jl Asia Afrika. Semasa kecilnya, Ibing terkenal sebagai anak nakal karena tak bisa diam. Ada saja ulah yang dilakukannya, semisal mencat kambing tetangga.

    Ibing yang berotak cerdas, masuk Universitas Padjadjaran, Jurusan Sastra Rusia selulus dari SMAN 4 Bandung. Ia pun terpaksa tinggal di DAMAS (Daya Mahasiswa Sunda) karena tak sanggup bayar uang kos. Untuk menyambung hidup, tiap jam 04.00 ia pergi ke Pasar Andir dan berjualan singkong. Tak jarang, sebagian uang hasil berjualan singkong dikirim ke orangtuanya untuk membantu biaya sekolah adik-adiknya. Kang Ibing pernah menjabat sebagai Ketua Kesenian Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS), Penasihat Departemen Kesenian Unpad dan pernah juga menjadi Asisten Dosen di Fakultas Sastera Unpad.

    BACA JUGA :  Koramil 02 Tarempa Dampingi BPJS Provinsi Sosialisasi JKNKIS

    Suatu hari, Ibing yang sedang bermain ke Radio Mara, melihat Aom Kusman, sahabatnya, tengah siaran Kuis Siapa Dia. Ibing pun ditawari menjadi penyiar di radio itu.

    Ibing tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Keesokannya, ia langsung menjadi penyiar dengan nama samaran Ibing. Respons baik pun diterimanya dari para pendengar. Gaya bicaranya yang berintonasi khas Sunda melekat dalam diri Kang Ibing yang merupakan nama bekennya. Suatu hari, Ibing dipertemukan dengan sahabatnya yang kebetulan mengajak ikut serta melawak. Ibing menolak mentah-mentah tawaran itu karena dia bercita-cita jadi tentara.

    Tapi karena kebutuhan hidup yang mendesak, akhirnya Ibing ikut melawak. Lambat laun ilmu melawak dikuasainya dan ia pun dikenal sebagai seniman dan pelawak grup De Kabayan’s. Sejak terkenal sebagai pelawak, Ibing mendapat tawaran main film di tahun 1975, berjudul Si Kabayan arahan Sutradara Tutty Suprapto. Pilihan Tuty jatuh ke Ibing konon tertarik saat mendengarkan gaya humornya di Radio Mara tersebut. Selain bermain film, Kang Ibing juga memerankan Bintang Iklan dari beberapa produk. Sejak itulah sosok Kabayan sangat lekat pada sosok ayah tiga anak ini. Ketika tren bergeser ke sinteron, Kang Ibing tidak tertinggal. Ia turut berperan di sinetron Kabayan Orang Beken (1992). Kang Ibing juga dikenal sebagai dai yang lumayan padat jadwalnya.

    BACA JUGA :  Pengusaha Jantungan, Ekonomi Indonesia Merosot Tajam

    masa tuanya, Kang Ibing tetap berkarya. Di harian Pikiran Rakyat, secara rutin Kang Ibing bertindak sebagai komentator di Rubrik Sepakbola Bodor, artikel yang muncul ketika musim sepakbola datang, seperti Piala Eropa dan Piala Dunia. Terakhir, Kang Ibing menulis artikel soal Belanda vs Jerman di pertandingan Piala Dunia 2010 yang bertajuk “Rele Renang Nuting Tongharcet!” (plesetan dari ‘Rek eleh rek meunang, nu penting tong dahar bancet!’, yang berarti mau menang ataupun kalah, yang penting jangan makan bancet atau kodok kecil, Red.).

    BACA JUGA :  114.377 Jamaah Reguler dan 12.368 Haji Khusus Lunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji

    Di situ, antara lain ia menulis dengan gaya lawakannya yang khas, “Ada juga tim medis yang mengusulkan, agar gampang menangani kalau terjadi apa-apa, sebaiknya pertandingan final ini dilangsungkan saja di halaman rumah sakit. Usul ini juga ditolak, karena repot, pemain sepak bola pabaliut jeung nu bezoek. (Kisruh dengan para pembesuk, Red.)”

    Keasyikan bekerja, Ibing terlambat menikah. Saat berkenalan dengan Nike, anak seorang tentara berpangkat kolonel, Ibing memberanikan diri melamar. Berbuah kemampuan meyakinkan calon mertua, Ibing diterima menjadi menantu. Perbedaan usia 13 tahun dengan Nike justru menjadi semangat hidup baginya. Nike memberinya anak, Kusumadika Rakean Kalang Sunda, Kusumananda Mega Septemdika, dan Diane Fatmawati. Anehnya, Ibing malah tak ingin ketiga anaknya menjadi pelawak.