Apabila dengan umbi yang besar, ini dilakukan dengan cara umbi yang besar tersebut dipecah-pecah sesuai dengan selera selanjutnya ditanam pada lahan yang telah disiapkan.
Biasanya, umbi porang dapat dipanen setelah tanaman berusia 3 tahun atau batang porang sudah terlihat menguning.
Sebenarnya tanaman porang sudah dibudi dayakan sejak 1970-an silam. Namun, sementara ini budidaya porang masih berpusat di daerah Jawa terutama Jawa Timur.
Padahal tanaman porang memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan. Tanaman porang merupakan komoditas ekspor dengan pangsa pasar utama Jepang dan China. Bahkan, di Jawa Timur sendiri budi daya tanaman ini sangat didukung oleh pemerintah setempat.
Tanaman porang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Harga porang bisa mencapai Rp2.500 untuk satu umbi dengan berat 4 kilogram. Dalam hitungan normal 100 pohon porang bisa menghasilkan Rp1 juta.
Untuk luasan 1 hektare bisa ditanam sebanyak 6.000 bibit pohon porang, dengan begitu bisa menghasilkan 24 ton/hektare, yakni dengan penghitungan 6.000 dikalikan 4 kilogram.
Artinya, dalam hitungan kasar, jika satu hektare bisa menghasilkan 24 ton, dan dikalikan dengan harga Rp2.500/kilogram, kurang lebih bisa menghasilkan Rp60 juta.
Sumber : wartaekonomi.co.id