Dataran Tinggi Golan Suriah Jadi Ajang Tembak Rudal Iran – Israel

    2050
    0
    Ilustrasi rudal yang ditembakkan dari Suriah. (foto: ist/net)

    DETIKEPRI.COM, DAMASKUS – Pasukan Iran di Suriah meluncurkan serangan roket ke markas militer Israel di Dataran Tinggi Golan pada Kamis dini hari memicu Israel untuk melancarkan serangan rudal terbesarnya ke Suriah sejak 2011.

    Sekitar 28 pesawat jet tempur Israel menembakkan sekitar 60 rudal air-to-surface dalam serangan besar-besaran di Suriah pada Kamis dini hari. Demikian data yang dipaparkan Kementerian Pertahanan Rusia.

    Diwartakan Reuters, Kamis (10/5/2018), Iran melancarkan serangan terhadap Israel di Dataran Tinggi Golan lewat tengah malam. Serangan tersebut menjadi pertama kalinya Iran melakukan serangan terhadap militer Zionis dari Suriah di mana mereka menerjunkan pasukan untuk membantu Presiden Bashar Al Assad.

    BACA JUGA :  Jurnalis Terkemuka dan 26 Orang Lainnya Tewas Dalam Serangan Hotel di Somalia

    Serangan tersebut dibalas Israel dengan menembakkan puluhan rudal yang menghantam stasiun radar Iran, posisi sistem pertahanan Suriah dan gudang amunisi. Peristiwa ini menegaskan kembali potensi eskalasi konflik yang lebih luas yang melibatkan Iran dan sekutu regionalnya.

    Ledakan terdengar di Damaskus saat sistem pertahanan udara Suriah menghalau rudal-rudal Israel. Rekaman video dari kantor berita negara Suriah, SANA, serta dari penduduk setempat, menunjukkan kilatan di langit Damaskus ketika rudal pertahanan udara melesat untuk mencegat proyektil musuh yang masuk.

    Israel mengatakan, 20 roket Grad dan Fajr Iran ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome atau jatuh sebelum mencapai Dataran Tinggi Golan. Serangan itu dilakukan oleh Pasukan Quds yang merupakan sayap eksternal Garda Revolusi Iran.

    BACA JUGA :  Belanda Tolak Suaka Pengungsi Suriah, Sebab Dianggap Perpandangan Extrim

    “Serangan Itu dipimpin dan diperintahkan oleh Jenderal Pasukan Quds, Qassem Soleimani dan gagal mencapai tujuannya,” kata Juru Bicara Militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus.

    Dia mengatakan, Israel membalas serangan tersebut dengan menghancurkan fasilitas militer Iran di Suriah dan sistem pertahanan udara Suriah yang mencoba menembak jatuh pesawat Israel.

    “Kami belum tahu jumlah korban (dari pihak Iran). Tapi saya dapat mengatakan bahwa dalam hal tujuan kami, kami kurang fokus pada personil dan lebih pada kemampuan dan perangkat keras untuk menimbulkan kerusakan jangka panjang pada pembentukan militer Iran di Suriah,” kata Conricus.

    BACA JUGA :  Singapura : Kami Akan Fasilitasi Dengan Baik Untuk KTT Kim - Trump

    Kementerian tersebut mengatakan, sistem pertahanan udara Suriah berhasil mencegat atau menghalau lebih dari separuh rudal yang ditembakkan jet-jet tempur tersebut.

    Namun, anggota parlemen Iran, Abolfazl Hassan Beigi, menuduh Israel berbohong. Menurutnya, Iran tidak memiliki “kehadiran militer” atau pangkalan di Suriah.

    Pada saat ini, Israel dilaporkan menembaki Kota Baath di wilayah utara Quneitra, Suriah dengan tank-tank tempur. Ketegangan yang melibatkan Israel, Iran dan Suriah ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penarikan negaranya dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015.(Ptr)