Bursa Saham Asia ke Zona Hijau, Walau Perang Dagang China – AS Masih Berlanjut

    1197
    0
    Pembukaan Perdagangan, Bursa Saham Asia masuk Zona Asia | Foto : Ist/Net

    DETIKEPRI.COM, EKONOMI & BISNIS – Bursa saham utama kawasan Asia menguat pada akhir perdagangan hari ini: indeks Nikkei menguat 1,24%, indeks Shanghai menguat 0,31%, indeks Hang Seng menguat 0,77%, indeks Strait Times menguat 0,44%, dan indeks Kospi menguat 1,02%.

    Penguatan bursa saham utama Kawasan Asia nampak merupakan rebound semata, pasca sudah terkoreksi cukup dalam. Di sisi lain, risiko perang dagang masih mengintai jalannya perdagangan.

    Teranyar, Gedung Putih merilis sebuah laporan sebanyak 35 halaman berjudul “How China’s Economic Aggression Threatens the Technologies and Intellectual Property of the United States and the World” yang isinya menjelaskan klaim mereka mengenai ‘agresi ekonomi’ yang dilakukan oleh Negeri Panda.

    BACA JUGA :  Mendadak Kaya, Gegara Foto Selfie Senilai Rp.13.3 Miliar

    “(China) telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat untuk menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia seiring dengan modernisasi industri yang mendorongnya naik dalam rantai pasokan global. Namun, banyak dari pertumbuhan tersebut dicapai melalui tindakan, kebijakan, dan praktik agresif yang berada diluar norma dan peraturan global (secara kolektif, ‘agresi ekonomi’),” tulis Gedung Putih dalam kalimat pembukanya.

    BACA JUGA :  Saham Reliance Industries Anjlok, Orang Kaya Asia Rugi US$5 Miliar

    Laporan tersebut kemudian memaparkan praktik-praktik yang dilakukan China untuk mengakses teknologi dan kekayaan intelektual milik perusahaan asal AS.

    Laporan ini datang hanya satu hari pasca Presiden Donald Trump memerintahkan United States Trade Representative (USTR) untuk mengidentifikasi barang-barang impor asal China senilai US$ 200 miliar yang akan dikenakan bea masuk tambahan senilai 10%.

    Pihak China kemudian merespon dengan mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan aksi balasan jika AS nantinya menerbitkan daftar barang-barang yang akan dikenakan bea masuk baru.

    BACA JUGA :  Ketika harga minyak jatuh, bisnis Saudi, UEA berebut uang

    Secercah sentimen positif bagi bursa saham Benua Kuning datang dari aura perdamaian di semenanjung Korea. Pemerintahan AS melalui Pentagon mengonfirmasi bahwa latihan militer gabungan dengan Korea Selatan pada bulan Agustus mendatang akan dibatalkan, seiring dengan berlanjutnya negosiasi dengan Korea Utara terkait dengan denuklirisasi.

    Sebelumnya, uji coba senjata nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara seringkali membuat bursa saham gobal kocar-kacir.