Ansar Ahmad Harapan Baru Kepulauan Riau

    469
    0

    DETIKEPRI.COM, BINTAN – Seperti kita ketahui bersama bahwa tidak lama lagi, tepatnya 9 Desember 2020, masyarakat Kepulauan Riau akan memilih pemimpin baru.

    Dalam ajang kontestasi pesta demokrasi tersebut masyarakat disuguhkan tiga calon gubernur yang akan memimpin Kepulauan Riau sampai 2024 mendatang.

    Dari salah satu pasangan calon gubernur yang ikut dalam pemilihan tersebut adalah H. Ansar Ahmad SE MM. Anak jati Melayu yang lahir di Tanjungpinang pada 10 April 1964 ini namanya cukup popular dan diprediksi oleh banyak kalangan bakal meraup suara terbanyak pada pemilihan di 9 Desember nanti.

    Ansar Ahmad yang mantan Bupati Bintan dua periode ini berpasangan dengan Hj. Marlin Agustina di Pilgub Kepri 2020. Pasangan yang menggunakan tagline perjuangan Ansar-Marlin Amanah Negeri (AMAN) ini diusung oleh Partai Golkar, Nasdem, PPP dan PAN serta didukung oleh PSI serta Perindo.

    Sebagai calon gubernur, nama Ansar Ahmad memang dikenal luas di semua kalangan. Popularitas yang diraih berkat kepemimpinannya yang dinilai sukses membangun Kabupaten Bintan selama dua periode.

    BACA JUGA :  Parpol Bintan Gelar Aksi Damai, Agar Tidak Terjadi Saling Hina dan Tebar Hoaks

    Selama menjadi Bupati Bintan, hal yang tampak nyata dan dicatat prestasinya oleh masyarakat adalah pembangunan infrastuktur secara masif di semua wilayah di Kabupaten Bintan.

    Apakah ini bisa disebut prestasi yang luar biasa? Masyarakat menilainya begitu. Beberapa kemajuan yang dicapai sejak kepemimpinan Ansar Ahmad menunjukkan keseriusan dan kerja nyata dalam mengejar ketertinggalan. Bintan yang dulunya hanya sebuah kabupaten kampung berhasil disulap menjadi sebuah kabupaten yang megah dengan berbagai infrastruktur besar seperti jalan, jembatan, kawasan investasi baru dan tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru di beberapa wilayah di Bintan yang memang sebelumnya kurang diperhatikan secara serius.

    Ketika awal-awal memimpin Bintan, Ansar Ahmad dihadapkan pada persoalan yang sulit. Kabupaten Bintan yang merupakan kabupaten induk harus mengalah setelah Kota Tanjungpinang resmi berdiri pada tahun 2004.

    Kabupaten Bintan untuk sementara memindahkan pusat pemerintahannya dari Tanjungpinang ke Kijang, Bintan Timur, karena Tanjungpinang sudah berdiri sendiri sebagai Kota yang fungsi dan kedudukannya sama seperti sang induk, Kabupaten Bintan.

    BACA JUGA :  Diskusi Dari Hati ke Hati dengan Ir. Mohammad Nabil, M.Si Anggota DPD RI

    Pada tahun 2005 ketika Ansar Ahmad pertama kalinya terpilih sebagai Bupati Bintan begitu banyak persoalan yang harus dia hadapi. Dia harus memimpin masyarakatnya yang tinggal di 68 pulau dari 148 pulau yang ada di Kabupaten Bintan. Ansar hanya dimodali APBD sebesar Rp450 milyar sementara wilayah Bintan sebagian besar masih perkampungan yang ditinggali oleh masyarakat yang tersebar di beberapa wilayah dengan angka kemiskinan sebesar 14,7 persen.

    Sebagian besar wilayahnya masih hutan. Infrastruktur sangat minim dan pemasukan untuk daerah belum seberapa. Dalam kondisi seperti itu Ansar juga dihadapkan pada persoalan angka buta huruf masyarakatnya yang tinggi, pengangguran cukup banyak, kematian ibu dan anak yang tinggi, anak kurang gizi tinggi serta persoalan masyarakat Bintan lainnya yang menggunung.

    Tetapi seorang Ansar Ahmad adalah seorang tipikal pekerja yang pantang menyerah. Pelan-pelan Bintan dia benahi. Karena kemampuan APBD yang tidak seberapa, Ansar memilih sering pergi ke Jakarta. Bukan untuk plesiran. Apa lagi liburan. Ansar Ahmad memilih mengetuk semua pintu Kementerian yang ada di Jakarta. Dia meminta dengan kerendahan hati, agar semua Kementerian membantunya untuk membangun Kabupaten Bintan. Sebuah kabupaten kampung yang berada di ujung negeri dan di mata orang Jakarta bukan daerah yang istimewa. Upaya Ansar Ahmad meloby Jakarta bukan serta merta langsung dipenuhi. Beberapa kali dia ditolak. Beberapa kali proposal pengajuan pembangunan Bintan diabaikan dan dicampakkan. Tetapi Ansar Ahmad tetap bersabar. Dia tetap terus berusaha. Tidak bisa melalui pintu depan, dia terobos pintu samping. Tidak bisa melalui pintu samping, dia mengendap-endap masuk melalui pintu belakang. Ternyata para pengambil kebijakan di pemerintah pusat mendengar dan melihat keseriusan Ansar Ahmad. Akhirnya pelan-pelan upaya Ansar Ahmad mulai berhasil. Beberapa Kementerian mulai membantunya untuk membangun Bintan. Lima tahun pertama sebagai Bupati Bintan sudah mulai berhasil menyulap Bintan menjadi daerah yang penuh harapan. Infrastruktur besar mulai dibangun. Jalan-jalan kampung diperbaiki. Kebutuhan dasar masyarakatnya dia penuhi.

    BACA JUGA :  Isdianto dan Surya Makmur resmi berlabuh ke PKB