Konstruksi Belum Sempurna Sudah Diresmikan, Tol Baru Trans Jawa Rusak

    677
    0
    Tol Baru Trans Jawa Rusak dan Ambrol | Photo : Ist/Net

    DETIKEPRI.COM, JAKARTA Pemerintah terus melakukan pembangunan infrasturktur bertujuan untuk meningkatkan investasi, dalam beberapa tahun belakangnya telah menyelesaikan beberapa ruas jalan tol trans Jawa. Keberhasilan pemerintah dengan menyelesaikan dengan cepat mendapat apresiasi dari beberapa pihak.

    Namun dibalik keberhasilan ini ternyata tersimpan beberapa kesalahan yang seharunya tidak terjadi dalam pembangunan infrastruktur yang bakal digunakan untuk jangka waktu yang lama.

    Pemerintahan Jokowi telah melakukan peresmian jalan tol dan rentang panjang yang cukup jauh dan bahkan bisa mengakses jarak yang jauh menjadi semankin dekat.

    Dilansir dari detikfinance bahwa terjadi beberapa kerusakan dari ruas jalan tol yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, bahkan pengamat menyampaikan hal ini terjadi sebab pekerjaan yang terburu-buru.

    BACA JUGA :  Disnkes Bintan Himbau Masyrakat Patuhi Prokes

    Dibalik kemegahan Tol Trans Jawa yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir tahun lalu, ditemui beberapa kerusakan tol. Kerusakan itu terjadi tidak lama setelah tol itu diresmikan oleh Jokowi.

    Menurut pengamat transportasi dari Unika Soegijpranata Semarang Djoko Setijowarno, kerusakan yang terjadi di ruas-ruas tol Trans Jawa merupakan resiko percepatan pembangunan. Percepatan tersebut membuat beberapa konstruksi jalan menjadi kurang sempurna.

    BACA JUGA :  Empat Calon Bupati Sudah di Pastikan Menang Pilkada Kepri 2020

    “Konstruksi belum sempurna ya, karena ya target sih ya, ya itulah resiko percepatan ya begitu. Kalau ada target seperti itu ya susah memang, ya siapa yang mau lawan maunya presiden kan?,” kata Djoko dilansir dari laman detikFinance, Rabu (23/1/2019).

    Salah satu yang disoroti oleh Djoko adalah kesolidan tanah pembentuk jalan tol. Menurutnya, karena percepatan pembangunan tanah pembentuk jalan tol jadi kurang konsolidasinya.

    “Jalan tol itu kan artinya jalan yang tidak menggunakan jalan asli, artinya kalau gak tanah galian ya timbunan. Yang penting itu kan konsolidasi tanahnya biar jalannya kuat gak rusak, ini masalah tanahnya, solidasinya kurang,” kata Djoko.

    BACA JUGA :  FP1 dan FP2 MotoGP Argentina: Pendrosa dan Marquez Tercepat, Rossi Tercecer

    Djoko pun membandingkan pembangunan Trans Jawa dengan Tol Jagorawi. Menurutnya, Tol Jagorawi pembangunannya sempurna, salah satunya karena proses konsolidasi tanah yang matang.

    “Kalau Tol Jagorawi itu dulu proses konsolidasi tanahnya itu kan lama dan matang sehingga jalannya kuat bagus, itu idealnya bangun jalan tol. Sehingga ketika dioperasikan gak pernah ada longsoran retak, bangun tol ya harus ekstra hati hati lah harus jaga kualitas,” kata Djoko.(RIK)

    sumber : detikfinance