Isuzu Phanter Masih Diminati, Peningkatan Penjualan Naik Hingga 23%

    1335
    0
    Isuzu Phanter masih menjadi primadona | Photo : Ist/Net

    DETIKEPRI.COM, AUTOMOTIVE – Sempat menghilang cukup lama, kini sang legenda wuz…wuz…wuz… kembali lagi memberikan kepercayaan kepada seluruh pelanggannya, hadirnya Isuzu Phanter mengobati kerinduan para pecintan automotive garang ini.

    Torehan bisnis Isuzu Indonesia sepanjang tahun kemarin positif. IAMI mengantongi penjualan retail sebesar 25.286 unit. Angkanya tumbuh 23,3% dibanding 2017.

    Padahal kondisi ekonomi global pada semester dua 2018 sangat fluktuatif.

    Namun kenaikan harga komoditas dan pembangunan, memberi dampak baik pada perusahaan. Akibatnya kendaraan komersial tetap laku.

    Bahkan Panther masih cukup diminati. Berikut daftar lengkapnya:

                                                                                  Retail Sales
    Produk 2017 2018 Pertumbuhan
    Isuzu Elf 12,620 14,966 18,6%
    Isuzu GIGA 3,263 4,212 29,1%
    Isuzu Traga 2,751 0%
    Isuzu D-max 1,291 528 -59,1%
    Isuzu mu-X 712 737 3.5%
    Isuzu Panther 1,147 950 -17,2%
    Isuzu Pick Up 1,239 1,128 -9,0%
    Big Bus 7 4 -42,9%
    Bison 223 10 -95,5%
    Total 20,502 25,286 23,3%
    BACA JUGA :  Ini Tanggapan Bank Mandiri Terkait Saldo Nasabah Tiba-Tiba Rp0

    Panther generasi ketiga masih tetap dibeli konsumen loyal Isuzu, sebanyak 950 unit. Meski, trennya mulai turun. Maklum, Panther generasi ini sudah berkiprah 19 tahun, sejak era 2000.

    Ditambah lagi ketatnya kompetisi di segmen medium MPV. Isuzu pun memprediksi segmen ini kurang dilirik konsumen pada 2019.

    Di sisi lain, yang menjadi tulang punggung Isuzu ialah ELF series. Tahun lalu truk ringan ini sanggup terjual 14,966 unit atau naik 18,6%. D-Max harus terkoreksi parah, terjun 59,1% lantaran kompetisi.

    BACA JUGA :  Ulang Tahun ke-3 Honda Sonic Batam Community, Santuni Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

    Kalau kita melihat perekonomian Indonesia pada 2019, diproyeksikan GDP Indonesia meningkat. Lebih kurang sebesar 5,1% sampai 5,5% (data Bank Indonesia). Sedang untuk inflasi rate diperkirakan mencapai 4%. Dengan proyeksi ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tetap positif.

    Strategi Isuzu pada 2019

    Melihat outlook industri otomotif 2019, Isuzu fokus pada empat poin: regulasi pemerintah, infrastruktur, demografi dan teknologi digital. Mereka menilai, sekarang menjadi tahun yang menantang. Namun juga memiliki kesempatan yang besar.

    Isuzu mengaku tetap yakin pergerakan angka penjualan kendaraan niaga tetap baik. Walaupun, tahun politik biasanya memunculkan ketidakpastian regulasi. Ini yang membuat pebisnis menahan pembelian kendaraan niaga.

    BACA JUGA :  Walikota Batam Belum Tentukan Tiga Kepala Dinas, Syahir Akui Serahkan Sembilan Nama

    Mengapa Isuzu yakin penjualan tetap baik? Alasannya, banyaknya pembangunan infrastruktur nasional. Itu mendorong peluang berjalannya bisnis logistik yang semakin baik.

    Maka target perusahaan juga naik. IAMI mematok pertumbuhan penjualan 21,6% sepanjang 2019. Kalau diwujudkan, jumlah unitnya 30.750. Dan fokus mereka tetap pada truk ringan seperti ELF. Sedangkan untuk kendaraan penumpang (D-Max dan MU-X) mereka tak mematok target muluk-muluk.

    Strategi marketing anyar pun disiapkan. Isuzu lakukan brand rejuvenation alias peremajaan merek. Tagline usang “Isuzu Rajanya Diesel” mereka tanggalkan.

    Berubah menjadi “Isuzu Real Partner Real Journey”. Ubahan dilakukan demi menjaga kelanggengan merek pada suatu pasar. Selain itu, juga menjadi pertimbangan serius, agar relevan terhadap minat konsumen saat ini.(RK)

    sumber : oto.com