Berkibarnya Online Shop, Mampukah Ofline Store Bertahan?

    1142
    0
    Offline Store kalah dari Online Store | Photo : Ist/Net

    DETIKEPRI.COM, BISNIS – Pertumbuhan online shop menjadi faktor melemahnya beberapa sektor penjualan secara ofline dan ada beberapa departement store yang tutup secara tiba-tiba, akibat melemahnya daya beli karena merebaknya online shop.

    Bahkan Departement store stara Matahari Mall pun sempat melakukan pengurangan karyawan, dan menutup beberapa outlet di beberapa daerah yang ada di indonesia. Tidak hanya Matahari Mall, beberapa departemen store lainnya juga ikut menutup habis kegiatan penjualannya.

    BACA JUGA :  PDBI Bintan Eksis Membina dan Memajukan Drumband, Demi Terwujudnya Generasni Muda Kreatif dan Invoatif

    Sejumlah perusahaan e-commerce melihat potensi yang besar untuk membuka ruang fisik di sejumlah pusat ritel untuk membangun kesadaran merek dari masyarakat.

    Direktur Leads Propert Services Darsono Tan mengungkapkan para e-commerce ini juga mulai menerapkan konsep berbeda yang disebut sebagai experinece store. Dia mencontohkan seperti JD.id yang membuka tokonya di PIK Avenue Jakarta Utara. Selain itu adapula Berrybenka yang justru menampilkan koleksi pakaian.

    Menurut Darsono, para e-commerce ini justru menyasar toko offline di ruang ritel karena potensi ramainya pengunjung. Sebagaian besar masyarakat Indonesia, kata dia masih memilih mal sebagai tempat rekreasi dibandingkan taman terbuka.

    BACA JUGA :  DIT Polairud Polda Kepri Berhasil Amankan Tersangka Pencurian dan Penggelapan

    “Menurut kami, jadi nantinya sasaran e-commerce ini adalah menuju pembayaran elektronik. Toko di ruang ritel ini adalah juga untuk membangun brand awareness. Tidak menutup kecenderungan bagi ecommerce lainnya seperti bukalapak, tokopedia, lazada,”ujarnya kepada Bisnis Senin (27/8/2018). dilansir dari laman bisnis.com

    Saat ini kontribusi e-commerce memang belum bisa dikatakan signifikan bagi ruang ritel. Pasalnya mereka masih melakukan trial dan error dengan menyasar ritel-ritel kelas menengah.

    BACA JUGA :  Ribuan Warga Sambangi Rumah Walikota Batam dan Wakil Gubernur Kepri

    Leads memang memprediksikan permintaan besar-besaran dari sektor e-commerce akan masuk pusat perbelanjaan, karena konsep baru mereka, yaitu O2O (Online ke Offline).

    Darsono menyebut ekspansi konsep ini tidak hanya di Jabodetabek tetapi juga di kota-kota tingkat 1 dan 2, seperti: Medan, Solo,Semarang, Jogjakarta, Bali.