Italia Krisis, Akibat Kekacauan Politik, Pasar Keuangan Eropa Berimbas Terpuruk

    1585
    0
    Foto: REUTERS/Alessandro Bianchi

    DETIKEPRI.COM, ITALIA – Berbagai spekulasi bergulir di seluruh pasar eropa, akibat yang dirasakan dari kekacauan politik yang terjadi di italia, ancaman bagi pasar eropa begitu tinggi, jika itali tidak kunjung dapat selesaikan krisis politik tersebut.

    Krisis politik yang memburuk di Italia menyebabkan aksi jual di bursa-bursa Eropa, pelemahan euro hingga ke level terendah sejak 11 bulan lalu, dan melonjaknya suku bunga jangka pendek bagi pemerintah di Roma, Reuters melaporkan hari Selasa (29/5/2018).

    Para investor mencemaskan pemilihan umum (pemilu) ulang, yang kali ini tampaknya tidak terhindarkan lagi di negara dengan perekonomian terbesar ketiga di zona euro itu, akan menjadi referendum de facto terhadap keanggotaan Italia di Uni Eropa (UE) dan perannya di blok tersebut.

    BACA JUGA :  Anjlok Hingga Rp15.000, Ini Kondisi Emas Antam

    Imbal hasil (yield) surat utang pemerintah Italia jangka pendek, yang sensitif terhadap risiko politik, melompat 80 basis poin (bps) hingga menembus 1,5% yang merupakan level tertingginya sejak akhir 2013. Kenaikan tajam yield tersebut menggambarkan investor yang mulai mencemaskan kondisi politik Italia.

    Mata uang euro anjlok 0,8% hari Selasa ke level US$1,15 untuk kali pertama dalam hampir satu tahun terakhir.

    BACA JUGA :  Exploitasi Energi Menjajaki Pasar Ekspor Batubara

    Indeks utama bursa saham di Milan tergelincir 2,6% setelah turun 2,1% pada penutupan perdagangan hari Senin.

    “Ini hanyalah penurunan, dan seiring dengan berlanjutnya penurunan ini, Anda bertanya di mana akhirnya,” kata kepala strategi valuta asing di Saxo Bank, John Hardy. Penularan krisis ke pasar global adalah salah satu risiko yang mungkin terjadi, tambahnya, apalagi dengan indeks acuan Wall Street, S&P 500 yang juga telah melemah dan menembus beberapa level support kunci. dilansir dari laman cnbcindonesia.com

    Tanda-tanda lainnya bahwa investor sedang memburu aset-aset berisiko rendah adalah pelemahan euro yang mencapai 1,5% terhadap yen Jepang, penurunan terdalamnya sejak empat bulan terakhir.

    BACA JUGA :  Kondisi Ekonomi Jepang, Dibayang-Bayangi Resesi, Saat Ekonomi Terkontraksi

    Sementara itu, yield surat utang negara Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun turun ke level terendahnya sejak enam pekan terakhir, yaitu di 2,883% setelah libur Memorial Day hari Senin kemarin. Para analis menantikan data inflasi AS yang akan diumumkan pekan ini sebelum memperkirakan arah kebijakan bank sentral, Federal Reserve, dalam rapatnya bulan depan.