Insiden ‘Larangan Tarawih’ di Myanmar, Pelaku Sekitar 150 Orang Massa

    555
    0
    Acara buka puasa umat Islam di Myanmar.
    Acara buka puasa umat Islam di Myanmar. | Photo : bbc

    DETIKEPRI.COM, MYANMAR – Pelarangan Sholat Tarawih bagi umat islam di Myanmar dilakukan oleh massa yang berjumlah sekitar 150 orang lebih, hal ini dilakukan di tiga tempat ibadah umat islam.

    Pelarangan sholat tarawih yang dilakukan oleh kelompok tertentu mendapat beragam tanggapan dari kalangan masyarakat, terutama para aktivis Budha yang justru mendukung umat muslim Myanmar melakukan sholat tarawih.

    Dilansir dari bbc.com Dalam insiden ini, massa yang melarang salat tarawih berjumlah sekitar 150 orang, menurut laporan di situs berita Myanmar Now.

    BACA JUGA :  Honda Kepri Selenggarakan Event Kiss Genio Untuk Siswa/Siswi SMA, SMK Se-Batam

    Menurut saksi mata, mereka mendatangi tiga tempat dan masuk ke rumah-rumah warga yang dipakai untuk tarawih dan memaksa salat ini dihentikan dengan alasan “Myanmar adalah negara Buddha”.

    Selain itu, mereka juga merusak tempat yang dipakai untuk wudu. Sebelum meninggalkan tempat, massa memaksa pemuka Islam “menandatangani surat pernyataan untuk tak lagi melakukan salat tarawih”.

    BACA JUGA :  Polsek Sekupang Amankan Pelaku Curas di Town House Cipta Green Mension

    Myanmar Now mengatakan ada sekitar 10.000 warga Muslim di South Dagon dan pemerintah kota dikatakan “tidak mengizinkan pendirian masjid”.

    Meski demikian, pemerintah kota membolehkan salat tarawih berjamaah di rumah-rumah warga yang dijadikan surau-surau.

    Pelarangan tarawih ini dikecam oleh pegiat San San Maw yang mengatakan Myanmar adalah negara beragam agama dan identitas.

    “Itu sebabnya saya mengikuti acara pembagian bunga mawar untuk mencegah kebencian berkembang di masyarakat,” katanya.

    BACA JUGA :  Bandar Narkoba Bengkong Ditangkap, Polisi Sita Sabu dan Ekstasi Merek Kodok

    Selain membagikan mawar, warga juga menyumbang makanan.

    Wali kota Yangon, Maung Maung Soe, menyambut baik prakarsa ini.

    “Jika kita saling berbuat baik, tentu hasilnya akan sangat baik. Ini adalah rahmat. Ini acara yang patut didukung dan kita semua harus menjaga hubungan baik antarumat beragama,” kata Maung Maung Soe.(Ptr)

    sumber : bbc.com