Penyakit Filariasis Atau Kaki Gajah, Inilah Penyebab dan Cara Pengobatannya

    1815
    0
    Penyakit Kaki Gajah Bisa Menular Waspadalah | Photo : Ist/Net

    DETIKEPRI.COM, KESEHATANPenyakit Kaki Gajah bisa terjadi kepada siapa saja, penyakit yang mengakibatkan bengkak cukup besar dibagian kaki, sehingga menunjukan kaki lebih besar dari kaki normal.

    Hal inilah yang selalu di ajurkan kepada setiap orang untuk melakukan vaksin sebelum terjadi atau mengidap penyakit kaki gajah.

    Para ahli kesehatan mencari penyebab dari penyakit ini dan cara pengobatan yang efektif sehingga pasien penderita dapat kembali pulih seperti semula.

    Kaki gajah atau filariasis adalah parasit yang ditularkan melalui darah dari vektor arthropoda terutama nyamuk. Penyakit kaki gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun kondisi yang diakibatkannya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mungkin menjadi sesuatu yang dirasa memalukan bagi penderitanya.

    Sebagian besar kasus filaria disebabkan oleh parasit yang dikenal sebagai Wuchereria bancrofti. Filariasis sendiri diklasifikasikan menjadi:

    BACA JUGA :  Kuatnya Kebersamaan Warga Bersama Prajurit Satgas TMMD Saat Jamuan Makan

    – Memengaruhi sistem limfatik, termasuk kelenjar getah bening.
    – Memengaruhi lapisan subkutan kulit (Filariasis Subkutan).
    – Memengaruhi rongga serosa perut (Filariasis Rongga Serosas).

    Filariasis bukanlah infeksi yang mengancam jiwa tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik secara permanen. Penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.

    Oleh karena itu, kebanyakan orang pada awalnya tidak menyadari bahwa mereka memiliki filariasis. Lymphedema (pembengkakan saluran kelenjar getah bening) dengan penebalan kulit dan jaringan di bawahnya adalah gejala klasik dari kaki gajah.

    Penyebab Kaki Gajah

    Filariasis disebabkan oleh cacing Filariodidea yang menginfeksi kelenjar getah bening. Cacing ini masuk ke tubuh manusia dengan perantara nyamuk. Larva cacing filaria kemudian akan tinggal di dalam pembuluh getah bening.

    Saat nyamuk mengisap darah seseorang yang mengandung cacing filaria, maka cacing tersebut akan turut menginfeksi nyamuk. Selanjutnya, nyamuk yang telah terinfeksi ini akan menyebarkan cacing filaria ketika menggigit orang lain.

    BACA JUGA :  Keceriaan HUT RI, Perjuangan Keras Seorang Anak Habiskan Kerupuk

    Penyakit kaki gajah ini bersifat kronis dan bisa berlangsung lama secara bertahap. Cacat menetap yang ditimbulkannya seperti pembesaran pada kaki, lengan, dan alat kelamin bila penderita telah lama tidak mendapatkan pengobatan.

    Filariasis biasanya terjadi pada negara-negara tropis dan subtropis, seperti Afrika, Pasifik Barat, dan Asia. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun dan dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

    Perlu diketahui, terdapat delapan jenis nematoda (cacing berupa seperti benang) yang menyebabkan filariasis, di antaranya:

    – Limfatik filariasis (kaki gajah) disebabkan oleh Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.
    – Filariasis subkutan yang disebabkan oleh Loa loa (cacing mata), Mansonella streptocerca, dan Onchocerca volvulus.
    – Filariasis rongga serosa disebabkan oleh cacing Mansonella perstans dan Mansonella ozzardi.

    BACA JUGA :  Babinsa Koramil 426-01 Mesuji Bersama Aparatur Kampung Data Warga Miskin dan Sosialisasi Covid-19

    Sebagian besar kasus filariasis disebabkan oleh parasit yang dikenal dengan nama Wuchereria bancrofti. Nyamuk pembawanya yaitu nyamuk Culex, Aedes atau Anopheles yang menularkan penyakit ini. Parasit lain yang disebut Brugia malayi menyebabkan filariasis ditularkan oleh vektor nyamuk Mansonia dan Anopheles.

    Ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang sehat, larva yang disebut mikrofilaria pindah ke saluran limfatik dan kelenjar getah bening. Di sini, mereka berkembang menjadi cacing dewasa dan dapat bertahan selama bertahun-tahun. Setelah itu, mereka akan menyebarkan jutaan larva cacing ke dalam pembuluh darah sehingga ketika digigit, nyamuk bisa menularkannya kepada orang lain.