DETIKEPRI.COM, MOTOGP – Pertarungan sengit antara rekan se-tim menjadi pertandingan menarik di MotoGP Prancis 2019, Dovizioso memberikan perlawan keras terhadap Petruci yang terus menekan untuk merebut posisi ke 2, namun Dovizioso tidak menyerahkan begitu saja.
Bahan terjadi perebutan posisi kedua dibeberapa Lap terakhir, walau akhirnya Petruci lebih mengendurkan perlawannya ketika mendekati garis finis.
Danilo Petrucci rupanya sangat ketakutan bakal menabrak Andrea Dovizioso saat saling bertarung demi podium kedua di Le Mans.
Lap-lap akhir MotoGP Prancis diwarnai duel rekan setim antara Petrucci versus Dovizioso, Minggu (19/5). Memori akan insiden senggolan Argentina 2016 pun menyeruak. Apalagi karena keduanya begitu ketat.
Namun, DesmoDovi akhirnya berhasil mengatasi perlawanan Petrux. Podium kedua digenggam Dovizioso, sementara Petrucci harus puas atas raihan finis ketiga – hasil terbaik sebagai pembalap Ducati sejauh ini.
Berbicara usai pertarungan melawan Dovizioso, Petrucci ternyata sangat sadar soal kemungkinan bersenggolan dengan rekan setim sekaligus kompatriotnya tersebut.
“Saya mencoba yang terbaik. Dia sedikit lebih baik dalam hal akselerasi, [sedangkan] saya ketika masuk tikungan. Ini membuatnya agak jauh dari area pengereman, [dan] saya sangat sulit untuk masuk,” tutur Petrucci kepada MotoGP.com.
“Tapi bagaimanapun, saya sangat, sangat takut untuk terjadi bencana dengan rekan setim saya, terutama teman besar saya, Andrea.
“Saya terbayang wajah manajer kami saat berada di belakangnya, mengawasi kami. Saya ingin pulang ke rumah dengan podium dan trofi, bukan dengan seseorang yang marah.
“Saya mencoba yang terbaik. Pertarungan yang sangat, sangat sulit. Untungnya tidak ada yang terjadi. Podium yang bagus bagi tim kami dan saya sangat bahagia untuknya dan untuk saya.
“Saya memberikan semuanya, tetapi saya tidak ingin mengulangi Argentina beberapa tahun yang lalu. Saya berkata,’Oke, saya mencoba di mana saya bisa yakin’,” imbuhnya.
Sumber : motorsport.com
