Mengenal Tanaman Porang Bernilai Miliaran Rupiah

    2651
    0
    Mengenal Tanaman Porang Bernilai Miliaran Rupiah | Photo : Ist/Net

    DETIKEPRI.COM, EKONOMI & BISNIS – Tidak banyak mengenal buah ini sebab biasanya buah ini selalu dianggap sebagai tanaman hama dan menggangu tanaman yang lain, terlebih lagi buah berjenis umbi-umbian ini terkenal dengan bauh yang berbahaya dan beracun.

    Ternyata buah ini memiliki nilai yang cukup fantastis dan harga perkilogram juga sangat mengesankan dan bahkan bisa menjadi miliarder.

    Porang, tanaman umbi-umbian tengah populer dibicarakan masyarakat, lantaran kisah sukses petaninya. Petani porang di desa Kepel, Jawa Timur berhasil menjadi miliader karena bisnis ekspor porang. Apa sebenarnya tanaman porang ini? Porang atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri.

    Manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan “jelly” yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang. Umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung.

    BACA JUGA :  Eastern Glorry Tabrak Jembatan II, Akibat Terbawa Arus

    Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang, demikian dilansir laman resmi Kementerian Pertanian. Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl.

    Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain. Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.

    Pertanian.go.id menulis, tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor.

    BACA JUGA :  Konsumsi Makanan ini Untuk sumber protein bagi Ibu Hamil

    Catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya. Umbi porang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan.

    Ada beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini, seperti di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros.

    Budidaya Umbi Porang Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) berkomitmen untuk mengembangkan budi daya tanaman porang yang selama ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah Kabupaten Nganjuk dan sekitarnya.

    “Tanaman Porang ini tidak banyak diketahui orang manfaatnya tapi sebenarnya merupakan komoditas unggulan Jawa Timur karena hampir seratus persen diekspor,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi dan bertemu dengan pembudidaya porang di wilayah hutan Desa Bendoasri, Kecamatan Rejoso, Nganjuk, sebagaimana dikutip Antara.

    BACA JUGA :  Dehidrasi Berbahaya Untuk Tubuh dan Kesehatan

    Di wilayah hutan tersebut budidaya porang dikelola oleh LMDH Artomoro dan Trimulyo di lahan seluas lebih dari 500 hektar.

    Ketua LMDH Artomoro Rianto saat dikonfirmasi bahkan mengaku tidak tahu kalau hasil budi dayanya yang perhektar bisa menghasilkan sebanyak 15 ton porang selama ini menjadi komoditas ekspor.

    Gubernur Khofifah berjanji akan menggandeng tim ahli dari Universitas Brawijaya, Malang, untuk melakukan penelitian demi meningkatkan produktifitas budidaya porang.

    “Saya ingin Universitas Brawijaya menurunkan tim untuk melakukan kajian khusus untuk meningkatkan budidaya porang sehingga berbagai permasalahan yang selama ini dilami petani bisa diatasi dengan baik,” ujarnya.