DETIKEPRI.COM, SYIAR ISLAM – Bulan Rajab adalah bulan yang baik untuk menggali amalan-amalan istimewa, bulan ini adalah pintu gerbang menuju bulan Ramadhan bulan yang suci, perlu untuk meningkatkan ke imanan di Bulan Rajab, sehingga dapat mempersiapkan diri menyambut datangnya Bulan Ramadhan.
Para ulama dan tabi’in serta sahabat Rasullulah menganjurkan untuk mengamalkan beberapa doa, pada bulan Rajab, terlebih lagi pada Jum’at terakhir di bulan Rajab.
Bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriah yang merupakan salah satu bulan mulia dalam Islam. Bulan ini termasuk dalam bulan-bulan haram (Al-Asyhur Al-Hurum).
Keistimewaan bulan Rajab
- Bulan Rajab merupakan saksi terjadinya peristiwa penting dalam Islam, seperti Isra’ Mi’raj.
- Bulan Rajab dianggap penuh dengan rahmat Allah SWT.
- Bulan Rajab merupakan bulan istighfar.
- Bulan Rajab merupakan momentum untuk meningkatkan ketaatan dan meninggalkan perbuatan dosa.
Amalan yang dianjurkan
- Memperbanyak ibadah, seperti berdoa, berpuasa, dan berzikir.
- Menghindari perbuatan dosa.
- Meningkatkan amal kebaikan.
- Memperbanyak amalan saleh.
Puasa Rajab
- Puasa Rajab bisa dilaksanakan kapan saja selama bulan ini.
- Hari yang dianjurkan meliputi awal, pertengahan, dan akhir bulan, terutama Senin, Kamis, serta ayyaumul bidh (13-15 Rajab).
Larangan peperangan
- Di bulan Rajab, umat Islam dilarang untuk berperang, kecuali dalam keadaan darurat atau membela diri.
Bulan Rajab 1446 hijriah akan segera berakhir. Dan, besok 24 Januari 2025 merupakan Jumat terakhir di bulan Rajab. Umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan dan doa di Jumat terakhir di bulan Rajab.
Sebab, pada Jumat terakhir di bulan Rajab merupakan waktu mustajab yang diyakini bisa mendatangkan rezeki pada hari tersebut.
Sebagai informasi, berdasarkan kalender Hijriah Indonesia dari Kementerian Agama (Kemenag), bulan Rajab 2025 akan berakhir pada Kamis, 30 Januari 2025.
Dikutip dari laman Kemenag, berikut doa Jumat terakhir Bulan Rajab 2024 yang dapat dibaca:
أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Arab Latin: Ahmadu rasulullah wa muhammadur rasulullah.
Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah”.
Doa Jumat terakhir bulan Rajab tersebut bisa dibaca sebanyak 35 kali di antara khutbah pertama dan khutbah kedua shalat Jumat.
Apabila umat Islam yang memanjatkan doa ini pada waktu tersebut maka dia akan mendapatkan rezeki yang selalu mengalir selama satu tahun, dan Insya Allah tidak akan putus.
Namun apabila doa tersebut dipanjatkan saat Khatib Khotbah Jumat sudah berada di atas mimbar, dan bilal mengumandangkan doa sebelum Khotbah kedua, di mana pada saat itu diperkenankan untuk memanjatkan doa yang isinya berupa persaksian bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah.
Kemudian Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis keterangan dari gurunya, al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith sebagai berikut.
فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ خَمْس وثلاثيْن مرّة فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُمْ
Artinya: “Faidah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khotbah kedua, yaitu ‘Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh’.” (al-Habib Ali bin Hasan Baharun, al-Fawaid al-Mukhtarah).

Saya seorang Wartawan di DETIKEPRI.COM yang dilindungi oleh Perusahaan Pers bernama PT. Sang Penulis Melayu, dan mendedikasikan untuk membuat sebuah produk berita yang seimbang sesuai kaidah Jurnalistik dan sesuai Etik Jurnalistik yang berdasarkan Undang-Undang Pers.