DETIKEPRI.COM, BATAM – Batam adalah sebuah kota dibawa administratif Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadikan Batam sebagai kota modern dan maju, dengan perputaran bisnis yang cukup besar terlebih lagi Batam diposisikan sebagai kota dengan pengelolaan investasi secara Global.
Banyak perusahaan-perusahaan Multi Nasional dan Internasional yang membuka tempat serta cabangnya di Kota Batam, terlebih lagi tempat yang strategis dengan perlintasan jalur Internasional menjadikan Batam sebagai Kota yang berpotensi mendatangkan investor asing.
Geografis yang dekat dengan Singapura dan Malaysia, menjadikan Batam sebagai kota dengan potensi investasi yang cukup menjanjikan, terlebih lagi Batam bisa menjadi salah satu kota yang lebih maju di bandingkan kota lainnya di Indonesia.
Saat ini Batam menjadi salah satu kota dengan tingkat perkembangan yang cukup baik di antara kota-kota lainnya di Indonesia, dan Batam adalah penyumbang APBD Provinsi Kepulauan Riau.
Pertumbuhan ekonomi di Kota Batam tahun 2023 mencapai 7,04 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Pertumbuhan ekonomi Batam mengalami kenaikan yang signifikan sejak tahun 2021.
Perkembangan pertumbuhan ekonomi Batam dari tahun 2020 hingga 2023 cukup menjanjikan pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi -2,55 persen, padan tahun 2021 batam mengalami peningkatan sebesar 4,75 persen, dan tahun 2022 Batam juga mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,04 persen.
Batam yang memiliki sektor penggerak utama perekonomian seperti :
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Batam yang diposisikan sebagai kota industri yang memiliki industri unggul. Industri-industri ini didukung oleh penanam modal asing (PMA) dan penanam modal dalam negeri (PMDN).
Perkembangan kota Batam sudah menjadi syarat mutlak menjadikan Batam sebagai kota Metro dan Industri, pembangunan yang dilakukan pemerintah menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan administratif kota ke arah yang lebih baik.
Memang masih banyak hal-hal yang harus diperhatikan untuk Kota Batam dan itu harus di waspadai seiring perkembangan kota dan perkembangan jumlah penduduk yang memadati kota.
Dengan mengontrol secara total perkembangan dan pertumbuhan masyarakat, dengan di iringi pengimbangan jumlah fasilitas umum, sehingga bisa membuat Kota Batam menjadi kota yang terstruktur, tersusun, dan terpola dengan baik.
Sehingga tidak terjadi kekacauan tata kelola yang mengakibatkan buruknya wajah Kota Batam, terlebih lagi pemerintah Kota melalui Pemko Batam dan BP Batam harus sudah dapat mempertimbangkan perkembangan kota pada 20 tahun yang akan datang.
Serta jangan pernah meninggalkan kultur asli Kota Batam, yang bersumber dari Kultur Melayu dan pernah menjadi sanksi hidup perkembangan sejarah Melayu di Riau Lingga.
Ciri khas ini jangan sampai hilang seiring perkembangan kota ke arah modern, dan metropolitan, jika pemerintah bisa terus meningkatkan dasar kultur adat di Kota Batam akan menjadi salah satu Kota dengan tetap memegang teguh nilai-nilai budaya yang tinggi.
Hal ini akan menjadikan Kota Batam sebagai destinasi wisata tanpa meninggalkan kultur Melayu serta tatanan adat yang terus dipertahankan tanpa ada embel-embel kepentingan pribadi dan golongan tertentu.
Yang justru merusak dari adat Melayu dan kultur Melayu itu sendiri, dengan berpegang teguh kepada pituah melayu “Adat Bersendikan Sarak, Sarak Bersendikan Kitabullah” yang harus di perkenalkan kepada masyarakat luas Kota Batam.
Walaupun Kota Batam memiliki masyarakat hitorogen dengan percampuran berbagai suku di Kota Batam, namun harus di ingat bahwa Kota Batam berdiri diatas tanah Bunda Melayu.
Sehingga tidak logis juga jika berfikiran bahwa Kota Batam bukan lagi Kota yang berdasarkan adat dan istiadat Melayu, setiap suku yang lain harus bisa menghargai dan menghormati terah dasar dari Kota Batam.
Sejarah panjang yang ada di Kota Batam harus menjadi modal bagi pemerintah untuk meningkatkan produk adat dasar yang menjadikan Kota Batam menjadi kota yang berpegang teguh terhadap adat semula.
Berkaca dari kota-kota modern di dunia, tidak sedikit kota yang berkembang secara modern dan tetap berpegang teguh terhadap kultur dan budaya dasar menjadi kota-kota tersebut istimewa di mata masyarakat dunia.
Dan ini menjadi nilai lebih bagi Kota Batam, yang telah memiliki dasar kultur dan budaya yang baik, tanpa menapikan budaya-budaya dan kultur dari suku-suku lain yang tinggal dan menetap di Kota Batam.
Namun aturan dasar dari kultur wilayah jangan sampai di hilangkan, kolaborasi kultur suku-suku di Kota Batam akan menjadikan Kota Batam memiliki keberagaman tradisi tanpa meninggalkan tradisi asal Kota Batam sendiri.
Tidak hanya cukup dengan menampilkan simbol dan ornament saja, Pemerintah Kota Batam harus juga menegakan marwah yang benar di tanah Melayu, aturan-aturan harus bersumber dari aturan adat Melayu, dan bertahan pada tatanan tersebut.
Sehingga apa yang dikatakan “Melayu tak kan hilang di Bumi” menjadi nyata, bukan sekedar ungkapan belaka, hal ini yang harus di tanamkan sejak dini kepada seluruh masyarakat Melayu.
Terlebih lagi Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan memasukan Budaya kedalam setiap sekolah, menjadi kesempatan bagi Kota Batam untuk memperkenalkan Melayu kepada seluruh masyarakat Batam.
Sehingga Kota Batam menjadi Kota Metro dengan landasan adat Melayu yang kuat, dan dirasakan secara menyeluruh oleh para masyarakat di Kota Batam, dan tidak hanya sekedar jadi simbol yang dapat dihilangkan dalam waktu tertentu.

Saya seorang Wartawan di DETIKEPRI.COM yang dilindungi oleh Perusahaan Pers bernama PT. Sang Penulis Melayu, dan mendedikasikan untuk membuat sebuah produk berita yang seimbang sesuai kaidah Jurnalistik dan sesuai Etik Jurnalistik yang berdasarkan Undang-Undang Pers.