DETIKEPRI.COM, BATAM – Perubahan cuaca ekstrim memang dirasakan di semua daerah kota di seluruh dunia, perubahan iklim ekstrim ini mengakibatkan berbagai bencana yang menyebabkan hingga jatuh korban jiwa.
Begitu juga yang terjadi di Batam, setelah 3 hari 3 malam di guyur hujan tak henti-hentinya, Kota Batam mengalami banjir dibeberapa titik rendah dan juga titik vital Kota Batam.
Selain dari hujan yang tak henti selama 3 hari 3 malam, faktor utama banjir tersebut adalah drainase yang tak mampu lagi menampung guyuran hujan dengan intensitas yang sangat tinggi.
Banjir kali ini merupakan bajir terparah sepanjang terjadinya perubahan iklim ekstrim, air menutupi badan jalan dan bahkan hampir tidak dapat di lalui karena tingginya debit air.
Banjir juga terjadi di beberapa titik seperti perumahan-perumahan yang ada di Kota Batam, daerah Tembesi dan jalan menuju jembatan Barelang.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan kewaspadaan banjir pesisir (ROB) yang diprediksi akan melanda beberapa wilayah pesisir Batam hingga pertengahan Januari 2025.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas 1 Hang Nadim Batam, Ramlan, menjelaskan bahwa hujan deras yang mengguyur Batam sejak Jumat (10/1) hingga Minggu (12/1) berpotensi memicu banjir rob di wilayah pesisir. Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung hingga 18 Januari 2025, terutama di kawasan pesisir Kecamatan Batu Aji, Batu Ampar, Sekupang, Nongsa, dan sekitarnya.
“Kondisi ini dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan,” katanya, Minggu (12/1).
Merespons situasi tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Kepala Dinas Kominfo, Rudi Panjaitan, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. “Jika terjadi keadaan darurat, segera hubungi Nomor Tunggal Penanganan Darurat (NTPD) 112 untuk mendapatkan respons cepat dari instansi terkait,” ujarnya.
BMKG juga mengingatkan masyarakat yang bermukim di wilayah rawan bencana untuk tetap siaga terhadap potensi banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang. Pengendara dan pengguna jasa transportasi laut diminta berhati-hati karena kondisi jalan yang tergenang dan cuaca yang tidak menentu.
Sementara itu, Andri, 45, warga Bengkong Laut, mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi banjir di kawasan tempat tinggalnya yang termasuk daerah rawan banjir. “Hujan yang terus-menerus selama tiga hari ini membuat kami sulit tidur nyenyak. Kami berharap cuaca segera membaik,” katanya.
Pemko Batam terus memantau perkembangan cuaca dan menghimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di sekitar pantai selama periode tersebut. Masyarakat juga diminta untuk tetap mengikuti informasi dan peringatan terkini dari pihak berwenang.
