DETIKEPRI.COM, BATAM – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Batam menjadi sumber peningkatan ekonomi di Kota Batam, dengan KEK Batam dapat berkembang dengan baik, di tengah persaingan global ekonomi yang terus menyerang kawasan Batam.
Sebagai salah satu motor penggerak roda perekonomian Batam, KEK di pandang sangat baik untuk mendongkrak perkembangan ekonomi Indonesia di wilayah bagian barat.
Terlebih lagi KEK Kota Batam menjadi penghubung Indonesia secara tidak langsung ke pasar perdagangan global dan memperkuat integrasi ekonomi domestik yang dapat menghubungkan konektivitas lintas wilayah.
Dengan hadirnya Special Economic Zone (SEZ) Singapura – Johor, menjadi peluang bagi Indonesia, terutama Kota Batam untuk meraup peningkatan ekonomi dan memperkenalkan ekonomi Indonesia ke pasar global.
Batam pada awalnya sempat terpuruk dalam bidang ekonomi global, terlebih dengan dibukanya kawasan industri Vietnam yang memberikan banyak fasilitas yang mudah dan murah.
Mengakibatkan para pengusaha dan investor berpindah ke Vietnam dan meninggalkan Batam, sehingga Batam menjadi kota yang tidak lagi impresif dalam dunia industrial.
Di mata dunia, KEK Batam dipandang sebagai rantai pasok global dan salah satu pusat industri maupun perdagangan yang kompetitif di Asia Tenggara.
Lokasinya yang strategis dekat dari Singapura menjadikannya alternatif bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan biaya lebih rendah.
Meski memiliki posisi strategis, KEK Batam menghadapi tantangan seperti persaingan dengan kawasan serupa di negara lain, yakni pembentukan Special Economic Zone (SEZ) Singapura-Johor.
Menepis pemberitaan dan kekhawatiran yang beredar, BP Batam secara gamblang mengatakan akan menyikapi dengan serius kehadiran SEZ Singapura-Johor, dimana langkah tersebut diperkirakan akan meningkatkan intensitas persaingan ekonomi antarnegara.
“BP Batam memandang hal ini sebagai peluang strategis untuk menciptakan potensi ekonomi baru yang dapat mendorong pengembangan wilayah secara lebih optimal,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, pada Kamis (16/1/2025).
Lebih lanjut ia mengatakan, persaingan ini juga menjadi motivasi bagi BP Batam untuk terus meningkatkan daya saing KEK yang ada, melalui penguatan infrastruktur, penyempurnaan kebijakan, dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak guna menarik lebih banyak investasi.
Diketahui saat ini BP Batam tengah mengelola tiga KEK, antara lain KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan pada tahun 2021, serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang diresmikan pada tahun 2024 silam.
“Selain itu, diversifikasi industri melalui KEK juga kami dorong agar Batam ke depannya fokus pada sektor-sektor strategis dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi seperti animasi, kesehatan, ekonomi kreatif, teknologi, logistik, maupun energi terbarukan,”
“Promosi dan branding internasional pun terus kami giatkan baik melalui pameran, forum investasi, maupun forum bilateral untuk memperkuat citra Batam sebagai destinasi investasi yang unggul,” pungkas Tuty. (*)
