DETIKEPRI.COM, KISAH INSPIRATIF – Ini adalah sebuah kisah tentang perjuangan seorang gadis yang di tinggal oleh kedua orang tuanya, yang hidup bersama neneknya, dengan penuh perjuangan yang panjang dan tekanan.
Ashley Dawn Loggins adalah seorang gadis kecil yang berjuang sendiri untuk bangkit menjadi gadis yang dapat menginspirasi semua orang, perjuangan, tekanan, ejekan, dan buly an pun tak pernah luput padanya.
Bahkan tidak sedikit yang memberikan ejekan pedas hingga membully nya pada titik dimana dia tidak mampu menahan atas prilaku teman-teman sekolah, namun kekuatan hati dan ketabahan setah kesabaran membuktikan segalanya.
Ketika masih kecil, Ashley Dawn Loggins dibuang oleh orangtuanya yang merupakan pecandu narkoba. Dia dan kakak laki-lakinya kemudian tinggal dengan neneknya dan hidup dengan pas-pasan.
Jangankan memakai pakaian yang layak, untuk mandi saja dia harus berjalan jauh ke taman kota demi mendapatkan air gratis. Penderitaan tersebut semakin bertambah ketika teman-teman di sekolahnya bukannya membantu, tapi mengejeknya karena selalu memakai pakaian yang sama saat ke sekolah.
Karena hal tersebut, tak jarang dia pulang ke rumah sambil menangis. Melihat kondisi tersebut, salah satu guru yang bernama Robyn Putnam tergerak hatinya untuk membantu Ashley.
Tak hanya memberikan sejumlah pakaian yang layak, dia juga menyarankan Ashley mengejar pelajaran yang ketinggalan secara online. Ashley juga diberi pekerjaan sebagai petugas kebersihan untuk membantu membiayai kebutuhannya sehari-hari.
Sebagai petugas kebersihan, dia harus membersihkan semua ruangan kelas sebelum pelajaran dimulai. Awalnya, Ashley merasa malu menjalani pekerjaan tersebut karena teman-teman tidak berhenti mengejeknya.
Lama-kelamaan, dia terbiasa dan tidak terlalu memedulikan hal tersebut. Setelah ditolong oleh sang guru dan mendapat pekerjaan, kehidupannya menjadi lebih baik dan membuatnya semangat menempuh untuk pendidikan.
Ashley tergolong murid yang berprestasi, buktinya semua hasil ujiannya mendapatkan nilai A. Dengan nilai memuaskan yang diperolehnya, dia berhasil masuk ke salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia, yaitu Universitas Harvard. Di sana, Ashley mendapatkan beasiswa penuh serta tempat tinggal selama menempuh pendidikannya.
Kemudian Ashley tinggal bersama nenek yang menyayanginya. Walau begitu, kehidupan Ashley tetap miskin dan tidak diajarkan pentingnya kebersihan. Saat sekolah, Ashley jarang sekali mandi.
Dia dan kakak laki-lakinya harus berjalan jauh ke taman kota membawa ember untuk mendapatkan air gratis. Gadis ini harus memakai pakaian yang sama setiap hari selama berbulan-bulan.
Sehingga tidak heran jika teman-temannya sering mengejek Ashley dengan panggilan jelek atau bodoh. Jika sudah begitu Ashley akan pulang sekolah sambil menangis setiap hari.
Dari Gelandangan Menuju Harvard
Saat SMA, penasihat sekolah, Robyn Putnam memberi jalan yang membawa perubahan bagi Ashley. Selain diberi pakaian, penasihat sekolah tersebut menyarankan agar Ashley mengejar ketinggalan pelajaran sekolah secara online.
Agar bisa membiayai keperluan hidup sehari-hari, Mr Putman memberi Ashley pekerjaan sebagai petugas kebersihan sekolah dan diizinkan tinggal di sekolah. Ashley harus memastikan kelas, toilet dan semua ruangan sekolah bersih sebelum pelajaran dimulai.
Walaupun awalnya berat dan merasa malu, Ashley segera beradaptasi. Dengan penghasilan dan kehidupan yang lebih baik, Ashley bisa terus berprestasi, semua nilai ujiannya selalu A.
Tidak ada yang sia-sia dari sebuah kerja keras. Pada akhir masa SMA, Ashley mendaftarkan diri di empat universitas dan semua menerimanya, termasuk Universitas Harvard.
Ashley akan mendapat beasiswa penuh dan tempat tinggal selama kuliah, tetapi perjuangannya masih belum selesai karena dia harus membeli sendiri berbagai buku dan keperluan sehari-hari.
Ingin Membantu Orang Lain
“Rasanya luar biasa karena saya telah menyelesaikan semua ini dengan kerja keras dan bisa mencapainya,” ujar Ashley sambil menangis bahagia dalam wawancara bersama CNN.
Gadis ini tidak lupa berterima kasih pada semua orang yang telah membantunya. Ashley juga tidak lupa untuk berbagi pada anak-anak lain yang bernasib sama atau lebih buruk darinya untuk mendapat pendidikan.
Dia memiliki rencana untuk mendirikan sebuah yayasan non laba untuk saling membantu. “Satu-satunya cara untuk keluar dari kemiskinan adalah pendidikan,” ujarnya.
Selama setiap orang memiliki impian, mereka pasti bisa mewujudkannya. Tidak alasan untuk tidak mewujudkan impian. Semua itu tergantung pada Anda, bukan pada orang lain, demikian pesan Ashley.

Saya seorang Wartawan di DETIKEPRI.COM yang dilindungi oleh Perusahaan Pers bernama PT. Sang Penulis Melayu, dan mendedikasikan untuk membuat sebuah produk berita yang seimbang sesuai kaidah Jurnalistik dan sesuai Etik Jurnalistik yang berdasarkan Undang-Undang Pers.